Mohon tunggu...
Fahmi Idris
Fahmi Idris Mohon Tunggu... Professional IT - System Analyst -

Introvert, Kinestetik, Feeling Extrovert, System Analyst, Programmer, Gamers, Thinker, Humorous, Dreamer. Web : ghumi.id Instagram : fahmi_gemblonk

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Urun Rembuk Soal KJP

7 Agustus 2015   22:34 Diperbarui: 7 Agustus 2015   22:34 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, dengan penyeragaman sistem EDC ini, harusnya bisa disispkan sekaligus ditertibkan antara kepemilikan EDC dengan keberadaannya pada toko. Ingat setiap perangkat yang diterbitkan pasti memiliki kode unik. Dan kode unik ini bisa jadi alat validasi transaksi.

 

 

Misal KJP tidak boleh ditransaksikan pada segala merchant dengan kategori entertaint. Maka KJP hanya valid dan bisa ditransaksikan pada merchant-merchant di luar kategori tersebut. Ribet ya? Ya kalau memang tidak mau KJP disalahgunakan bisa begitu salah satu caranya. Biarkan sistem yang bekerja.

 

KJP Itu bebas digunakan?

 

Bisa jadi sebenarnya penggunaan KJP bisa seluas-luasnya. Sebenarnya KJP dikeluarkan untuk membuat para pelajar lebih pintar kan ya? Nah salah satu jalan untuk menjadi lebih pintar adalah dengan wawasan. Wawasan bisa dihasilkan dari pergaulan. Pergaulan juga bisa didatangkan dari bermain bersama. Apa salahnya menggunakan KJP untuk membayar karaoke sehingga bisa menambah pergaulan. Menambah wawasan. Dan bikin tambah pintar.

 

Masih tentang kebebasan penggunaan KJP. Biarkan saja pelajar-pelajar itu menggunakannya untuk membeli emas untuk orangtuanya. Setidaknya orangtuanya akan lebih tenang dan sadar kalau keluarganya punya tabungan. Sehingga sang orang tua bisa dengan tenang membiarkan dan mendorong anaknya untuk sekolah. Dan anaknya lebih pintar.

__________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun