Pesta telah usai, banyak kisah terukir karenanya. Sebelum acara kompasianival digelar, banyak usulan dan harapan terjadi. Ada berita menggembirakan dari pihak kompasiana.com yang akan me-launching aplikasi mobile untuk akses kompasiana.com via gadget mobile (handphone dan tablet) - walaupun banyak pecinta fiksi yang mengeluh soal tidak adanya menu untuk menuju tulisan-tulisan fiksi. Targetnya adalah untuk memasyarakatkan mobile blogging - istilah yang keren. Lantas, apa yang terjadi kemudian?
Anugrah Kompasiana
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya (2011 dan 2012), Kompasiana memberikan penghargaan kepada kompasianer yang dianggap berkesan. Baik dalam aktifitas mengeluarkan tulisan di kompasiana.com maupun dalam hal interaksi sesama kompasianer. Namun tahun ini ada yang berbeda, anugrah tersebut terbagi menjadi 3 kategori. Jumlahnya menjadi lebih banyak dan yang memperolehnya adalahYusran Darmawan sebagai Kompasianer Terfavorit 2013 yang juga disematkan sebagai Reporter Warga Terbaik 2013. Ira Oemar sebagai Kolumnis Terbaik 2013. Dan yang terakhir Fandi Sido sebagai Fiksianer Terbaik 2013.
Anugrah Kompasiana tahun ini menurut saya terasa sedikit kurang. Bukan hanya soal peluncuran nominatornya yang terlambat (kurang dari seminggu sebelum acara berlangsung). Tapi juga soal sedikitnya hingar bingar suasana dalam proses votingnya sendiri. Karena waktunya sedikit, proses dukungannya menjadi kurang kentara. Semoga tahun depan pengumuman nominasinya bisa lebih cepat, sehingga hebohnya proses dukungan menjadi lebih seru.
Kompasianival sebagai penambah wawasan dan pengalaman menarik
Kompasianival 2013 kali ini seperti pada tahun 2012 lalu, diisi beragam talk show menarik menambah wawasan. Dari mulai Fashion, Fotografi, Musik, hingga Film. Namun tak hanya itu, Kompasianival kali ini juga berbagi kisah menarik soal Kisah Dokter, Kisah Tenaga Kerja Indonesia dan Dibalik Kepenulisan sebuah novel inspiratif.
Karena Kompasianival 2013 ini juga menghadirkan public figure yang banyak menjadi idola, acara ini juga seperti acara jumpa fans yang bermanfaat. Ahok dan Abraham Samad menjadi sasaran untuk foto bersama setelah berbagi wawasan dan gagasan lewat talk show yang bermanfaat.
Selain sebagai ajang jumpa secara langsung dengan public figure, Kompasianival 2013 kali ini juga membuka ruang untuk kompasianer yang ingin tampil. Terbukti beberapa kompasianer menjadi moderator dan narasumber pada beberapa rangkaian acaranya.
Kompasianival 2013 sebagai ajang kopdar (?)
Tak bisa dipungkiri, ajang Kompasianival 2013 juga sebagai ajang kopi darat - kopdar - Â untuk kompasianer. Tidak sedikit pula kompasianer yang datang dari luar kota, luar provinsi yang bisa menempuh perjalanan lebih dari 12 jam hanya untuk datang dan bertemu langsung dengan teman-teman sesama kompasianer yang hanya akrab lewat layar. Saya menyebut kopdar sebagai ajang penyambung silaturahmi. Bayangkan saja kalau misalnya seorang kompasianer nun jauh di Sulawesi sana datang membawa energi baik, kemudian menceritakannya pada sesama kompasianer yang berjumpa. Kemudian mereka saling mentransfer energi baik tersebut sehingga dua daerah tadi mempunyai setidaknya dua energi baik yang berkelanjutan.
Kopdar juga membawa ajang kekeluargaan yang sangat hangat. Terbukti dalam satu tempat, para kompasianer saling membuka oleh-oleh yang dibawanya dari daerah masing-masing dengan segala cinta dan keletihan untuk dibagi dan dimakan bersama. Namun sayang ajang botram ini ternodai oleh satpolsianer yang menegur dan melarangnya untuk dilanjutkan. Tidak sedikit yang kecewa lantaran keakraban ini ternoda. Namun tidak sedikit pula terpuaskan lantaran bisa jumpa secara nyata.
Seuprit saran
Apabila tahun depan digelar acara serupa Kompasianival. Saya berharap pada otoritas kompasiana.com dalam hal ini pihak penyelenggara untuk melibatkan serta para kompasianer untuk membicarakan ruh Kompasianival 2014 yang akan datang. Dilibatkan pula EO yang ditunjuk, agar pesta tahun depan bisa lebih berkesan. Memang tidak bisa memuaskan seluruh kompasianer seantero dunia, namun setidaknya memuaskan untuk yang hadir. Terlebih bagi teman-teman yang sudah meluangkan tenaga, pikiran dan meterinya untuk datang. Supaya lebih guyub, lebih cair dan tidak terkesan sebagai ajang pamer media sosial warga anak dari KOMPAS.
(GHUMI - 24/11/2013)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H