Bangun mendadak. Langsung meraih HP. Miss call 5, 2 dari Irsan, 1 dari Ririn, 1 dari Aldi. Selain miss call, ada 2 sms baru. Sms pertama Ririn : "masuk. kuis". Sms kedua dari Irsan : "Kuis beul!"
Panik melanda jiwa dan raga. Minum air 2 gelas, ganti baju, ganti celana, ambil dompet, rokok, korek dan tas. Keluarkan motor tornado, siap berangkat menuju kampus. Gak apa-apa gak ikut kuis, yang penting tugas mingguannya bisa masuk.
Tiba ditikungan maut. Disebut tikungan maut bukan karena rawan kecelakaan, tapi rawan razia. Dan pagi itu jam 9.30, ada razia. Ya, Bandung pagi itu memang terasa amat segar karena saya tidak memakai helm. Dengan senyum menyeringai, polisi memberi isyarat untuk menepi. Sambil mengarahkan motor kepinggir, sambil mengingat "helm dimana ya?!?"
Yup, menyapa ringan pak polisi, ngobrol ngalor ngidul berakhir dengan berpindahtangannya uang 20 ribu. Sisa uang yang tersisa untuk minggu ini.
***
Tiba di kampus dengan perasaan tegang luar biasa. Sang dosen keluar dari kelas langsung menuju ruang dosen dan saya berlari dibelakangnya diiringi tawa dan ejekan teman di dalam kelas.
"Pagi pak", sambil mengumpulkan nafas.
"Pagi", jawab sang dosen dengan senyum.
"Boleh saya ikut kuis susulan pak?"
"Kuis hanya dilaksanakan pada saat jam kuliah, memang anda dari mana?"
"Kesiangan dan ditilang pak?"