Cover Buku Revolusi Dari Desa (Saatnya dalam Pembangungan Percaya Sepenuhnya Kepada Rakyat)
REVOLUSI DARI DESA
(Saatnya dalam pembangunan percaya terhadap rakyat)
Penulis : Dr . Yansen TP ., M.Si
Editor : Dodi Mawardi
Penerbit : PT Elex Media Komputindo (Jakarta)
Tahun : @2014
ISBN : 978-602-5099-1
“Gila, jika kita mengharapkan hasil ber beda, dengan melakukan cara yang sama.” - Albert Einstein
Kata-kata bijak yang dikeluarkan oleh Albert Einstein seharusnya mampu mengobrak-abrik nalar kita. Apabila ingin hasil lebih baik, maka usaha juga harus lebih baik. Ingin hasil lebih variatif, maka kita kudu lebih kreatif. Termasuk dalam hal pembangunan.
Pemerintah sejak kemerdekaan sampai saat ini hanya sukses menjalankan dan menghidupkan birokrasi pemerintahan saja. Mereka silih berganti menjalankan strategi, yang sebenarnya sama saja. Ibarat sebuah barang dagangan yang hanya berganti kemasan.
Apa yang kurang dari Indonesia? Tuhan yang Maha Esa menganugerahkan Indonesia dengan kekayaan besar dan melimpah yang sangat potensial sebagai modal dasar pembangunan.
- Indonesia memiliki kedaulatan sebagai sebuah negara yang merdeka.
- Indonesia mempunyai sumber daya alam yang luar biasa, baik kuantitas maupun kualitas yang terkandung di dalam perut bumi, di atas tanah, laut, dan udara.
- Indonesia juga dianugerahi sumber daya manusia yang besar.
- Kita juga diwarisi oleh budaya yang sangat beragam.
Strategi pembangunan yang kreatif sudah dikembangkan. Malinau sebagai contohnya. Kabupaten ini berhasil merubah paradigma pembangunan dengan konsep bottom up dengan pemerintah sebagai fasilitator. Konsep baru ini diberi nama Gerakan Desa Membangun atau disingkat GERDEMA. Inti dari gerakan ini adalah melibatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan.
Caranya dengan merangsang masyarakat desa untuk mewujudkan pemerintahan desa yang mandiri (local self government). Beri kepercayaan untuk mewujudkan keberdayaannya (empower) melalui program-program pemberdayaan (empowerment program).
Apapun metode yang digunakan, kunci keberhasilan pembangunan akan lebih mudah diukur jika merunut pada :
- Berpijak pada visi
- Dijabarkan ke dalam misi
- Dirumuskan melalui arah kebijakan pembangunan yang jelas
- Dioperasionalisasikan ke dalam berbagai program dan kegiatan
- Dilaksanakan melalui partisipasi yang efektif, efisien, dan dinamis.
Selain lima kunci keberhasilan dalam pembangunan di atas, masih ada 13 nilai kunci keberhasilan dalam mengembangkan GERDEMA ini. 13 nilai tersebut adalah :
- Kepemimpinan
- Demokrasi
- Keterbukaan
- Keberpihakan
- Toleransi
- Efi sien
- Efektif
- Partisipasi
- Swadaya
- Pertanggungjawaban
- Pemberdayaan
- Inovasi
- Produktivitas
EMPAT PILAR PEMBANGUNAN GERDEMA
Pembangunan Infrastruktur Daerah
Infrastruktur daerah sangat berperan dalam pembangunan Desa. Misal disuatu desa terdapat sebuah bukit emas yang nilai ekonominya sangat tinggi. Namun sayang desa tersebut masih terisolasi. Untuk mencapai ke sana diperlukan waktu berhari-hari karena kendaraan tidak bisa lewat dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Maka, selama akses ke desa tersebut masih sulit dipastikan pertumbuhan desa tersebut akan sangat lambat.
Infrastruktur daerah seperti membuka jalur-jalur berupa jalan tembus, membangun akses sektor produksi masyarakat dengan membangun jembatan dan jalan tani ke area kelompok tani, membangun sarana produksi untuk meningkatkan aksesibilitas daerah dan desa, baik sarana transportasi darat maupun udara akan sangat berguna.
Sehingga, dengan infrastruktur yang baik, mampu mewujudkan terjadinya mobilisasi yang tinggi di semua sektor kehidupan sehingga produktivitas daerah menjadi semakin meningkat. Kondisi tersebut akan mampu menciptakan peluang besar bagi bertumbuhnya harapan hidup masyarakat di semua desa.
Ketika muncul semangat partisipasi, maka selanjutnya akan muncul kemampuan melihat peluang. Peluang kemudian akan mnimbulkan semangat kompetisi. Kelak, desa yang hidup dengan semangat kompetisi akan melahirkan keunggulan kompetitif (competitive advantage) dan keunggulan komparatif (comparative advantage) pada setiap produk yang dihasilkan.
Membangun Sumber Daya Manusia
Dalam praktik penyelenggaraan sistem pemerintahan yang baik (good governance) kita mengenal tiga domain utama penopang kekuatan pemerintahan, yaitu:
- Pemerintahan yang baik (pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan pemerintah desa)
- Swasta yang baik (para pelaku ekonomi pada semua tingkatan baik pengusaha berskala besar, skala menengah, maupun pengusaha kecil)
- Masyarakat yang baik, yaitu masyarakat yang merupakan pemilik modal sosial yang sangat besar.
Pada kondisi sekarang ini, kita sering lupa kalau pembangunan sumber daya manusia harus melingkupi tiga komponen di atas. Karena jika salah satunya saja kurang, maka tujuan utama pembangunan tidak akan berhasil.
Ketika sumber daya manusia di pemerintahan kurang baik, maka akan lebih mudah terjadi penyelewengan, korupsi, aturan yang menguntungkan kelompok tertentu dan seterusnya. Ketika sumber daya manusia pada pelaku swasta tidak baik, maka pengrusakan lingkungan, upah minim dan seterusnya mungkin terjadi. Dan yang terakhir jika sumber daya manusia pada komponen masyarakat kurang, maka pengrusakan fasilitas, pengangguran, dan lain sebagainya akan tampak.
Ketiga komponen di atas harus saling meningkatkan diri dan saling melengkapi guna menyokong jalannya pembangunan yang baik.
Kisah tentang pengeboman Hiroshima dan Nagasaki mungkin dapat menjadi contoh betapa dahsyatnya peran kualitas SDM. Setelah pengeboman itu, pemerintah Jepang fokus mengumpulkan guru, mendidik mereka, mengirim kannya ke luar negeri untuk kemudian mengajari masyarakat Jepang, agar menghasilkan SDM berkualitas. Hasilnya, dalam jangka waktu satu dekade saja, Jepang mampu bangkit.
Membangun Ekonomi Daerah melalui Sektor Ekonomi Kerakyatan
Pengembangan sektor riil sangat tepat dan sebanding dengan potensi serta karakter daerah. Ekonomi kerakyatan artinya berpihak pada rakyat. Pemerintah sebagai pelaku regulasi wajib membuat aturan-aturan yang harus menguntungkan rakyat.
Misalnya saja pada Bidang Perindustrian dan Perdagangan, peran pemerintah adalah sebagai berikut :
- Pengelolaan lalu lintas ternak yang ada di desa
- Pengelolaan pemasaran hasil industri
- Pengembangan hasil-hasil industri
- Rekomendasi pemberian izin investor di bidang industri
- Pengaturan terhadap aset bahan baku industri yang ada di desa
- Pengawasan pencemaran limbah industri
- Rekomendasi pemberian izin dalam bidang perindustrian yang ada di desa
- Pemasyarakatan garam beryodium
- Rekomendasi pemberian izin HO
- Pembinaan mengenai keamanan industri makanan yang diproduksi rumah tangga di desa
- Pembinaan rumah potong hewan yang ada di desa
- Pembinaan persuteraan alam yaitu berupa pondok sutera dengan peralatannya yang dibangun di desa
- Pengelolaan pasar desa dan tempat pelelangan ikan
Dengan membangun regulasi-regulasi yang baik, serta membangun fasilitas-fasilitas yang menunjang, maka ekonomi daerah akan tumbuh positif seperti yang diharapkan.
Membangun Sektor Kepemerintahan
Selain sumber daya manusia pihak pemerintah sudah di-upgrade, Evaluasi mekanisme, fungsi dan tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga perlu dilakukan. Setiap perangkat fokus langsung menyentuh kecamatan dan desa. Pusat-pusat pelayangan dibuat dekat dengan masyarakat. Langsung menyentuh masyarakat.
Melakukan pengawasan internal yang dilakukan oleh fungsi kepemimpinan aparatur, inspektur kabupaten dan pengawasan evaluasi. Selain pengawasan internal, pengawasan eksternal yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga perlu ditingkatkan.
---
Terakhir, Inti pembangunan GERDEMA adalah memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada rakyat; dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Karena semua masalah pembangunan terletak di desa, maka fokus pembangunan harus dimulai dari desa.
Sebenarnya, keinginan warga desa sangat sederhana, yaitu pemenuhan kebutuhan dasar. Secara umum, penentuan strategi pembangunan harus berdasarkan pada tingkat kepuasan dasar masyarakat, yaitu:
- Rasa bangga
- Rasa senang
- Rasa nyaman
- Rasa keindahan
- Rasa sehat (kesehatan)
- Rasa pintar (pendidikan)
- Rasa tertib (keamanan).
Ketika 7 rasa ini sudah dinikmati oleh masyarakat desa, maka pembangunan desa tersebut baru dikatakan berhasil.
__
Ghumi - 20141129
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H