Kementrian pariwisata sebaiknya membantu menyebarkan informasi mengenai titik-titik menarik yang bisa dijadikan daya tarik wisata dengan menggunakan contoh dua aplikasi di atas melalui media sosial. Dengan viral positif yang tersebar melalui media sosial, diharapkan penyebaran informasi mengenai titik-titik wisata bisa berlangsung lebih masif.
Wisatawan adalah Tamu
Selanjutnya dan menjadi poin terakhir, tanamkan mental bahwa pendatang adalah tamu. Tamu yang berarti perlu disambut dengan baik. Diberi kehormatan layaknya seorang tamu. Tapi juga sebagai tuan rumah, kita perlu juga bisa mengusir tamu tadi jika tamu tersebut ternyata melanggar aturan dan adab di dalam rumah kita.
Jangan anggap tamu sebagai perahan ajimumpung yang mentang-mentang datang pembeli, maka kita memainkan harga seenaknya yang dapat membuat tamu menjadi kecewa dan malas kembali lagi ke rumah kita. Tapi juga kita bisa mengusir dengan tegas tamu tadi apabila mengganggu kenyamanan rumah kita.
* * *
Kalau tiga mental di atas sudah terbangun dengan baik, ditambah aksesibilitas dan fasilitas terbangun baik, niscaya kesan baik akan timbul. Dan ketika kesan baik tersebut muncul, bukan tidak mungkin wisatawan mancanegara tadi akan datang lagi, lagi, lagi dan lagi ke Indonesia.
__
ghumi - 20141226
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H