Mohon tunggu...
Ridho Wijaya
Ridho Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

www.oncomiaku.com/12c4 saya berasal dari setetes air yang menjadi segumpal darah. tak berharap dengan keinginan. tak meminta dengan permohonan. berjalan menikmati keadaan, melangkah ringan tertuju....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjemput Anak Bangsa yang Ter-Asing

5 Agustus 2014   16:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:22 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar, kurang lebih 250 juta penduduknya, dan tersebar hampir diseantero dunia, Indonesia juga memiliki anak-anak bangsa yang pintar, kreatif serta professional. Banyak dari anak bangsa Indonesia yang memiliki prestasi yang mendunia.

Sebagai contoh yang paling tenar ter-ekspos adalah Prof.Dr.Ir. BJ Habibie, Presiden RI ke 3 yang keahliannya dan kemampuannya di pergunakan oleh Negara German, dikarenakan di Indonesia tidak di sediakan tempat untuk mengembangkan pengetahuannya untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia, sampai beliau ditawarkan kewarganegaraan oleh negara German.

Jika negara sebesar German saja mau dan ingin mematenkan keahlian bapak Prof.Dr.Ir. BJ Habibie, lalu kenapa bangsa Indonesia malah menutup mata, bahkan mengesampingkan kemampuan Orang Tua kita yang satu ini. Itu hanya satu contoh yang sempat ter-ekspos secara nasional, masih banyak lagi anak-anak bangsa Indonesia yang memiliki kemampuan serta keahlian yang mendunia tetapi belum dimaksimalkan oleh pemerintah Indonesia.

Mungkin sekarang lah saatnya, untuk "Menjemput Anak-Anak Bangsa yang Ter-Asing" yang telah dimanfaatkan keahliannya di negara-negara lain, mungkin untuk Bapak Joko Widodo dapat menjadi masukan, dan dapat dimanfaatkan tenaga-tenaga anak bangsa tersebut untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik dan lebih maju. Penulis sangat yakin jika anak-anak bangsa tersebut sangat ingin membangun Indonesia menjadi negara yang besar, makmur loh jinawi.

Dengan "Revolusi Mental" dan pemanfaatan "Sumber Daya Manusia" terbaik disegala bidang akan menjadikan sendi-sendi pemerintahan lebih kokoh dan kuat, dan diharapkan akan menghasilkan negara Indonesia yang benar-benar berdaulat tanpa bantuan dari pihak luar yang selalu meminta pamrih lebih.

Penulis yakin jika pemerintahan di isi oleh manusia-manusia professional yang mengedepankan bangsa (bukan uang, bukan kekuasaan) maka Indonesia akan menjadi bangsa yang berdikari dan mampu mensejahterakan masyarakat nya secara keseluruhan.

Negara pasti memiliki data-data "Sumber Daya Manusia" Indonesia yang sudah mendunia, bahkan sudah dipergunakan oleh negara-negara lain dalam pembangunan, Penulis berharap para profesional Indonesia yang mendunia diberikan kesempatan untuk membangun bangsa ini.

"Mari jadikan Indonesia negara maju yang penuh cinta dan rahmat", bukan negara yang penuh dengan kebencian dan kemunafikan.

Salam Perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun