Mohon tunggu...
Sisilia Hangin
Sisilia Hangin Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang anak petani

Bantu saya mengembangkan Blog ini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

November

8 November 2019   05:31 Diperbarui: 8 November 2019   05:46 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Hari ini akan menjadi slah stu cerita dari diary hatiku.

Saat dirimu dtg dr kejauhan hanya utk menemui ku,melepaskan sejenak rindu yg menggebu dalam hati.. namun rintangan dtg menghadang dari datang hingga kembali kesana cobaan itu terus menerus dtg.
Kedatangan mu di iringi dan d sambut hujan sepanjang jalan..
Kembalinya kesana..  rintangan dtg lagi  menerpa tepat bersama ku, itu kita lewati bersama hr ini.. Setelah itu, aku melepaskan mu pulang kerumah mu

Untung saja Tuhan menciptakan hatimu setegar dan sekuat itu, hingga engkau tidak meneteskan air mata namun sempat terdengar dari mulut engkau mengeluh menyebut nama "Tuhan" .
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yg paling lemah ini, aku memandang mu dan menangis dlm hati. Setegar inikah kmu???..
Demi cinta mu.. kmu sanggup melewati rintangan itu, hadiah khusus akan d berikan kepadamu oleh Tuhan yg Empunya Cinta kasih.

Betapa aku menyadari, ini bentuk pengorbanan mu memperjuangkan cinta dan seorang wanita. Mungkin di mata org2 ini belum seberapa, tp bagiku ini cukup meyakinkan aku bahwa bagian dr cinta adalah pengorbanan baik sederhana ataupun luar biasa.

Ruang dan waktu ini menjadi tantangan yg luar biasa untuk kita berdua, rumit.. memang.. sakit.. ia ...
Tapi ini bagian dr rencana Tuhan percayalah semua Indah pada wktunya.

Terima kasih atas pengorbananmu..
Aku akan membalasnya dgn caraku sendiri...

Terima kasih November, menggoreskan kisah kasih cinta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun