Mohon tunggu...
gemogibran
gemogibran Mohon Tunggu... Penulis - Pendengar dan Penanya

Pecinta musik. Mencintai tulis-menulis. Mari bermain dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau Masih Jadi Alasanku Menangis

1 September 2024   07:33 Diperbarui: 1 September 2024   07:36 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau masih jadi alasanku menangis.

Bukan karena kau menyakiti,

justru karena aku mencintaimu.

Betapa sesaknya aku tanpamu.

Aku berusaha selalu ada untukmu

walau aku tak tahu bagaimana dengan dirimu.

Sedikit kecupmu sudah cukup buatku bahagia.

Tapi mungkin tidak bagimu.

Selalu sepi bila tak ada kabar darimu

atau bila kau sedang ingin sendiri.

Apakah kau tak membutuhkanku?

Aku ada disisimu selalu.

Senyummu yang bukan untukku,

kadang buatku cemburu.

Seharusnya itu hanya untukku.

Ketika kau bahagia bersama yang lain,

mungkin teman,

kadang buatku cemburu.

Seharusnya kau membaginya bersamaku.

Aku cemburu, mungkin sangat.

Aku ingin kau menghabiskan waktumu

hanya bersamaku.

.

Aku sesak dan sepi tanpamu.

Jangan biarkan air mata ini berhenti.

Bila aku tak lagi menangis karenamu,

di saat itulah aku pun berhenti mencintaimu.

***

Gemo Gibran

(Yogyakarta, 1 September 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun