Kau masih jadi alasanku menangis.
Bukan karena kau menyakiti,
justru karena aku mencintaimu.
Betapa sesaknya aku tanpamu.
Aku berusaha selalu ada untukmu
walau aku tak tahu bagaimana dengan dirimu.
Sedikit kecupmu sudah cukup buatku bahagia.
Tapi mungkin tidak bagimu.
Selalu sepi bila tak ada kabar darimu
atau bila kau sedang ingin sendiri.
Apakah kau tak membutuhkanku?
Aku ada disisimu selalu.
Senyummu yang bukan untukku,
kadang buatku cemburu.
Seharusnya itu hanya untukku.
Ketika kau bahagia bersama yang lain,
mungkin teman,
kadang buatku cemburu.
Seharusnya kau membaginya bersamaku.
Aku cemburu, mungkin sangat.
Aku ingin kau menghabiskan waktumu
hanya bersamaku.
.
Aku sesak dan sepi tanpamu.
Jangan biarkan air mata ini berhenti.
Bila aku tak lagi menangis karenamu,
di saat itulah aku pun berhenti mencintaimu.
***
Gemo Gibran
(Yogyakarta, 1 September 2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H