Menyeduh kesedihan di cangkir hati.
Air mata sebagai sendoknya.
Menghirup uapnya yang tercium pahit.
Tunggu sebentar sebelum dinikmati.
Sabar sejenak agar merata.
Diseruput, kian terasa semakin pahit.
.
Setiap orang perlu menyeduh pahitnya kesedihan
untuk mengerti manisnya kebahagiaan.
Selalu manis tidaklah baik.
Perlu diseimbangkan pedih agar hidup semakin cantik.
.
Air mata berteman mesra dengan tawa.
Kadang bergerak masing-masing,
kadang bergerak beriring.
Nikmati saja keduanya.
***
Gemo Gibran
(Yogyakarta, 27 Januari 2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H