Bersaut-sautan.
Silih berganti tiada pernah berhenti.
Bila tak kudengar, mungkin dibelahan dunia lain sedang berkumandang.
.
Kaki malam mulai nampak.
Maghrib menjadi saksi.
Ketika kita ditakdirkan bertemu hanya untuk kembali saling merindu.
Maghrib adalah pertanda pertemuan harus berakhir.
Sekali atau dua kali, kita sempatkan melewati kumandang adzan bersama.
Selebihnya adalah melepas peluk dan bertukar kecup di pipi.
.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!