Karena bersamamu harus dengan jarak.
Susah lalui dengan kau yang tak dekat.
Namun kau pahamiku dengan tepat.
.
Memilikimu, aku beruntung.
Kita sama-sama saling bergantung.
Selalu saling menolong,
meski dosa dan masa lalu tak henti menggonggong.
.
Ini bukan sajak-sajak romantis.
Hanya sekadar memuji.
Dirimu yang selalu ayu dan manis.
Seperti bunga yang indah tersaji.
***
(Gemo Gibran) Yogyakarta, 31 Juli 2022
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!