Mohon tunggu...
Gema Takbir Al Akbar
Gema Takbir Al Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Pendidikan, Universitas Jambi

Tidak selamanya hidup tentang berlomba, nikmati prosesnya dan beri manfaat seluas-luasnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tidak Lagi Presensi Manual UNJA Terapkan Sistem Barcode, Bagaimana Dampaknya?

11 April 2022   20:43 Diperbarui: 11 April 2022   20:45 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital yang berkembang pesat seperti  saat ini, teknologi diharapkan dapat membantu segala sesuatu yang dapat meringankan pekerjaan dan aktivitas manusia. Terutama dalam sistem pendidikan perkuliahan. Adanya kemajuan teknologi berdampak pada perubahan dari yang mulanya serba manual menjadi serba digital. Teknologi mampu menggantikan manusia maupun sarana penunjang di kampus agar beberapa kegiatan atau aktivitas  dapat terselesaikan lebih cepat, ringan,  efektif, dan efisien.

Banyak sekali aktivitas perkuliahan yang dilakukan dengan berbasis teknologi, terlebih lagi semenjak dunia dalam situasi pandemi. Pendidikan selalu diupayakan agar berjalan meski terhalang pertemuan tatap muka, sehingga muncul lah penemuan dan ide-ide baru yang diterapkan di berbagai pergiruan tinggi. Mulai dari penyampaian materi, pelaksanaan diskusi, pengumpulan tugas, hingga ke proses absensi.

Di Universitas Jambi (UNJA) telah diberlakukan sistem presensi dengan menggunakan barcode. Hal ini diberlakukan secara menyeluruh sejak tahun 2020 awal sehubungan dengan munculnya pandemi covid-19 yang mengharuskan mahasiswa melakukan perkuliahan secara online. Presensi merupakan suaru kegiatan untuk mendata kehadiran atau ketidakhadiran siswa maupun mahasiswa di lingkup pendidikan. Sehubungan dengan presensi, Barcode merupakan sebuah gambar yang berisi batangan atau rangkaian kotak dan garis berwarna hitam dan putih yang berisi data atau konektivitas sesuai dengan mesin pembacanya. Universitas Jambi menyiapkan aplikasi yang dapat di download di play store dan secara bertahap juga dapat di download di appstore sebagai mesin pembaca barcode tersebut.  Aplikasi ini digunakan mahasiswa untuk menscan barcode yang akan diberikan oleh tenaga pengajar atau dosen setiap kali jadwal kelas tiba. Aplikasi ini terhubung langsung dengan website siakad unja, sehingga otomatis presensi kehadiran mahasiswa akan terisi setelah menscan barcode perkuliahan. 

Hal ini tentunya sangat membantu dan memudahkan mahasiswa dalam melakukan presensi tanpa harus datang ke kampus untuk presensi manual. Dengan dilengkapinya fitur batasan waktu dalam ketersediaan barcode ini diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan mahasiswa. Selain bermanfaat bagi mahasiswa, sistem ini tentunya  juga bermanfaat bagi tenaga pengajar untuk mengecek kehadiran mahasiswa hanya dengan membagikan barcode saja. Selain itu juga bermanfaat bagi tenaga administrasi untuk mendata mahasiswa yang aktif dalam melakukan perkuliahan. 

Berikut adalah kelebihan dari diterapkannya presensi dengan sistem barcode di Universitas Jambi :

1. Barcode memudahkan pengumpulan data kehadiran secara otomatis.

2. Dapat memonitoring jam kehadiran mahasiswa

3. Menghemat waktu, biaya, dan tempat dalam melakukan presensi

4. Meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dengan adanya rentang batas  waktu 

5. Mengurangi kesalahan input dalam rekap kehadiran 

6. Terus mendukung kampus dalam memajukan teknologi

Disamping memiliki kelebihan dari adanya teknologi presensi ini, tentunya akan menuai kelemahan baik bagi mahasiswa, dosen, maupun pihak kampus, yang mana menurut penerapannya ditemukan beberapa kelemahan yaitu : 

1. Terlalu mudahnya mahasiswa melakukan presensi sehingga banyak mahasiswa yang hanya melakukan presensi tanpa mengikuti pembelajaran dengan baik secara online.

2. Kurangnya keteitian dan ketegasan dosen terhadap mahasiswa yang hanya melakukan presensi namun tidak mengikuti perkuliahan online, baik melalui zoom, classroom, dan sebagainya.

3. Semakin memudahkan mahasiswa menerapkan budaya titip absen, sehingga mengurangi sikap tanggung jawab dan kejujuran yang ada pada diri mahasiswa.

4. Mahasiswa yang hanya memiliki satu perangkat digital kesulitan dalam melakukan presensi karena dibutuhkan dua perangkat untuk menscan barcode tersebut.

Beberapa kelebihan dan kelemahan diatas dirasakan langsung oleh mahasiswa di Universitas Jambi. Sejauh ini penggunaan presensi dengan sistem barcode ini menunjukan kelebihan yang lebih mendominasi. Dan sebenarnya kelemahan- kelemahan yang sering terjadi di dunia perkuliahan ini dapat diatasi dengan baik jika seluruh pihak dapat bekerja sama demi terwujudnya perkuliahan yang efektif. Seperti dengan memastikan dosen selalu menghimbau dan menindak tegas bagi mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan daring namun melakukan presensi saja akan dirubah menjadi tidak hadir ; Tidak menganggap kehadiran merupakan nilai aman bagi mahasiswa sehingga mahasiswa hanya mengutamakan presensi saja ; serta menerapkan sikap tanggung jawab, kejujuran dan disiplin bagi diri mahasiswa itu sendiri. Dengan demikian, adanya presensi dengan sistem barcode ini dapat meningkatkan efektivitas perkuliahan.

. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun