Sehingga organisasi mahasiswa dapat dijadikan upaya dalam mengasah kemapuan personality, attitude, leadership, communication skill yang merupakan bagian dari soft skill.
Sebenarnya pendidikan seperti itulah yang terkadang diabaikan oleh mahasiswa saat ini. Banyak mahasiswa yang fokus terhadap nilai, dan pencapaian di bidang akademis sehingga melupakan nilai-nilai moral yang membentuk karakter mahasiswa sesungguhnya.Â
Di dunia kerja yang dibutuhkan tidak sepenuhnya nilai, skill public speaking, bersosialisasi, kemampuan beradaptasi, dan masih banyak contoh lain yang didapatkan melalui berorganisasi. Sudah banyak bukti jikalau beberapa mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi bisa sukses, karena mereka memiliki manajemen waktu yang baik.Â
Secara legitimasi fungsi Organisasi Mahasiswa terdapat dalam pasal 5, Keputusam  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155 /U/1998. Terdapat tujuh fungsi Organisasi Kemahasiswaan, yakni :
1. Perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan kemahasiswaan.
2. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan.
3. Komunikasi antar mahasiswa.
4. Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan dan intelektual yang berguna di masa depan;
5. Pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa.
6. Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional.
7. Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma-norma agama, akademis, etika, moral, dan wawasan kebangsaan.
Mahasiswa tanpa organisasi seperti seorang pelajar tanpa  pengalaman lapangan. Mereka tak lain kecuali siswa lanjutan yang hanya belajar materi akademik.Â
Mereka hanya mementingkan bagaimana menjadi orang pintar tanpa merenungkan bagaimana mentransformasikannya dalam kelangsungan hidup masyarakat.Â
Bukan hanya bermanfaat untuk kemampuan diri sendiri, dalam berorganisasi kita bisa membantu khalayak ramai dalam berbagai aktivitas sosial. Yang terpenting, selagi organisasi yang ada itu jelas, terarah, dan positif, bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain, dan memiliki tujuan yang baik maka  akan menjadi sarana pendidikan luar sekolah bagi mahasiswa perguruan tinggi.