Mohon tunggu...
Gelar S. Ramdhani
Gelar S. Ramdhani Mohon Tunggu... Penulis -

Mari berkunjung ke website pribadi saya www.gelarsramdhani.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Untuk Apa Vote Komodo?

11 November 2011   11:59 Diperbarui: 16 Agustus 2018   10:37 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Gelar S. Ramdhani

Kegiatan mendukung komodo untuk menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia melalui pesan singkat (Short Messags Service) telah diakhiri pada Jumat sore (11 November 2011). Banyak masyarakat Indonesia termasuk saya sendiri yang mengirimkan pesan singkat untuk mendukung komodo untuk menjadi tujuh keajaiban dunia tersebut, Indonesia akan sangat bangga sekali jika komodo yang berada di wilayah Negara Kesatuah Republik Indonesia menjadi tujuh keajaiban dunia.

Selain itu juga jika komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia, akan mampu meningkatkan perekonomian kreatif bangsa Indonesia, yaitu dari sektor pariwisata. Yang ingin saya diskusikan dalam kesempatan ini, jangan sampai komodo sebagai warisan dunia dijadikan “sapi perah” bangsa Indonesia. Sebut saja ketika komodo masuk dalam nominasi tujuh keajaiban dunia, begitu eksisnya pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya untuk mendukung komodo, tapi sebelum komodo masuk nominasi tujuh keajaiban dunia rasanya perbincangan terkait komodo jarang sekali kita dengarkan dalam arti tidak menutup kemungkinan hal tersebut menjadi suatu indikator bahwa taman nasional komodo kurang terperhatikan, khususnya oleh pemerintah.

Sekali lagi saya tegaskan jangan sampai komodo jadi “sapi perah” bangsa Indonesia, ketika nilai bangsa ini ingin diangkat oleh keberadaan komodo, baik itu nilai pariwisatanya, nilai perekonomian masyarakat sekitarnya, tapi disisi lain keberadaan taman nasional komodo sendiri kurang terperhatikan baik khusunya faktor-faktor substansial seperti manajemen konservasi komodo itu sendiri, kondisi sarana atau fasilitas taman nasional, kesejahteraan para petugas taman nasional, dan lain sebagainya.

Akan sangat bijak ketika komodo menjadi ikon bangsa Indonesia, kemudian masyarakat Indonesianya sendiri khususnya pemerintah tidak hanya mendukung komodo melalui pesan singkat saja melainkan ikut berpartisipasi dalam menjaga keberlangsungan hidup komodo itu sendiri.

-------------------------------------------

Apabila anda ingin bersilaturahmi dengan penulis, silahkan bisa melalui:

-------------------------------------------

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun