Misalnya, dia masih mau ikut ke undangan acara bersama pasangannya meskipun dia sendiri kurang nyaman berlama-lama di keramaian. Dia rela menahan ketidaknyamanannya selama sekian jam ke depan demi sang suami. Â
Ini menunjukkan bahwa dia masih ingin bekerja sama untuk kepentingan pasangannya, agar mereka berdua menemukan titik tengah untuk menyepakati sesuatu atau menyudahi konflik.
Kesediaannya untuk kompromi, apalagi sampai benar-benar mengalah, adalah bukti kerelaannya untuk mengorbankan sesuatu untuk sang kekasih. Juga bukti bahwa dia memahami bahwa dalam satu hubungan, bukan kemauannya saja yang harus dituruti.Â
Jika dia sudah tidak peduli, dia enggak akan sedikit pun kepikiran dan berkeinginan untuk kompromi. Dia akan lebih mengikuti egonya sendiri saat menyelesaikan konflik, tidak mau ngalah apalagi jika dia sama sekali tidak diuntungkan.
4. Masih Punya Inisiatif
Perempuan cuek mungkin kurang ekspresif menunjukkan rasa sayangnya, malas bermanja-manja, dan tidak banyak menuntut. Mereka cenderung tenang dalam situasi apa pun. Tapi bukan berarti mereka tidak punya minat dan itikad untuk membahagiakan sang suami. Tentu saja mereka punya, hanya cara penyampaiannya saja yang berbeda.
Mereka mungkin tak terus menerus menanyakan kabar dan posisi sang suami secara rutin saat dia berada di luar rumah. Tapi saat sang suami tiba-tiba mendadak sakit atau membutuhkan bantuan, justru dia lah yang paling dulu pergi menemui. Dialah yang paling panik dibuat.
Dia pun masih berinisiatif untuk melakukan gesture-gesture kecil seperti menawarkan diri untuk membelikan atau mencari sesuatu saat pacarnya membutuhkan bantuan, atau menawarkan sesuatu untuk menghibur si dia saat suasana hatinya buruk.
- ‘Mau aku temenin?’
- ‘Mau aku masakin sesuatu nggak?’
- ‘Kamu butuh apa?
- Apa yang bisa aku lakuin biar betenya ilang?’.
Tawaran-tawaran itu mungkin terdengar basi bagi sebagian orang, tapi itu semua menunjukkan niat baik, menunjukkan bahwa dia memahami konsep give and take dalam sebuah hubungan.
Jika dia sudah tidak peduli lagi pada kelangsungan hubungan asmaranya, dia tidak akan lagi merasa perlu melakukan sesuatu untuk sang suami tanpa diminta terlebih dahulu.
Jangankan berbuat sesuatu, dia bahkan tidak akan mau lagi capek-capek memikirkan mesti berbuat apa agar pasangannya berhenti bersedih. Dia tidak akan terpikir untuk iseng membeli atau menawarkan sesuatu karena pasangannya tidak lagi memiliki porsi penting dalam kehidupannya.
Demikianlah ciri-cirinya! Bagaimana? Apakah kamu termasuk di antaranya?