Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Refleksi 20 Tahun Tenggelamnya Kapal KMP Gurita di Sabang Aceh

19 Februari 2016   15:01 Diperbarui: 19 Februari 2016   15:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA-GEMPOL, Tidak terasa waktu terus berjalan, kini sudah tibalah untuk mengenang kembali tenggelamnya kapal KMP Gurita yang hilang selama 20 tahun.

Memang kapal KMP Gurita sudah tenggelam di malam naas pada hari Jumat, 19 Januari 1996, jam 20:30 WIB.

Banyak sekali korban yang meninggal. Pasca pencarian para korban kapal KMP Gurita, diketahui ada 54 orang yang meninggal dunia serta 40 orang yang benar-benar selamat.

Sisanya sampai kini mayat-mayat penumpang kapal KMP Gurita sebanyak 284 orang dinyatakan hilang dan tenggelam selamanya di teluk Balohan pada kedalaman 384-400 meter.

Pada hari Senin, 18 Januari 2016, ada telepon dari kapten Kapal KMP BRR untuk keluarga yang mempunyai sanak saudaranya yang tenggelam bersama kapal KMP Gurita, Jumat malam, 19 Januari 1996, agar bisa berangkat ke Banda Aceh untuk melakukan doa bersama.

Memang sudah beberapa minggu belakangan ini sejak akhir Desember 2015, saya berkeinginan segera berangkat menuju Banda Aceh. Barulah dipagi hari yang cerah Selasa, 19 Januari 2016, saya baru bisa berangkat ke Banda Aceh.

Hari Selasa, 19 Januari 2016, adalah hari yang sangat bersejarah karena belum pernah seumur hidup saya naik kapal pada tanggal 19 Januari. Tanggal dimana tepat kapal KMP Gurita Tenggelam.

Disisi kanan kapal agak mendung sedikit dan disisi kiri terlihat cuaca cerah, saat kapal mau berangkat cuaca sangat cerah. Kapten kapal BRR, Muh.Noer datang.

Setelah bersalaman dan berbicara sejenak,"Bang...jadi berangkat,nanti kita doa bersama di dalam anjungan. Kapal akan melakukan dua kali putaran di titik kapal KMP Gurita tenggelam." ujar sang nahkoda KMP BRR.

Sang kapten masuk ruang kemudi dan berbicara di microfon,"Selamat pagi para penumpang yang terhormat. Hari ini Selasa tanggal, 19 Januari 2016, merupakan tanggal dimana kapal KMP Gurita tenggelam di teluk Balohan. Kami kapten KMP BRR mengharapkan para penumpang untuk tidak kaget karena saat dimana kapal KMP Gurita tenggelam maka kapal KMP BRR akan melakukan putaran 360 derajat selama 2 kali dan dilanjutkan doa bersama. Bagi para penumpang yang ingin mengikuti proses doa bersama agar dapat masuk ke dalam ruang kemudi."

Tepat jam 08:00 WIB, kapal KMP BRR berlayar menuju pelabuhan Ulee Lheu Banda Aceh. Menjelang keluar teluk Balohan kembali kapten kapal KMP BRR berbicara di depan microfon agar para penumpang yang ingin mengikuti proses doa bersama untuk masuk ruang kemudi.

Ada 30 orang di dalam ruang kemudi dan di selasar ruang kemudi ada juga beberapa orang wanita. Jam 08:30 WIB, kapal KMP BRR membunyikan sirene dan melakukan putaran 360 derajat dari arah kiri kapal. Terlihat dari ujung seukei kapal memutar membentuk alur lingkaran yang besar.

Cuaca benar-benar sangat cerah, sinar matahari membuat silau mata. Saat itu suasana benar-benar hening tidak ada lagi canda dan tawa. Pasca perputaran selama dua kali maka kapal KMP BRR kembali ke posisi semula dan menuju pelabuhan Ulee Lheu.

Di dalam kapal KMP BRR dilanjutkan dengan zikir bersama, pembacaan surat Alfatihah, Al Iklas, Al Falaq dan An Nas serta bacaaan zikir ditutup doa bersama. Terlihat beberapa orang dari keluarga yang sanak saudaranya ikut tenggelam bersama kapal KMP Gurita.

Acara ditutup dengan ramah tamah dan menikmati kue-kue ala kadarnya bersama air mineral, terlihat antara lain: risol, kue lemper, kue lapis. Tidak terasa perjalanan kapal KMP BRR selama dua jam lebih terasa singkat sekali. Tepat jam 10:15 WIB maka kapal KMP BRR telah merapat dipelabuhan Ulee Lheu.

Keselamatan dan kenyamanan pelayaran harus diutamakan. Jangan merokok di dalam kapal apalagi dekat kendaraan. Matikanlah mesin kendaraan anda.

Bila ingin berangkat naik kapal jangan beli tiket dengan calo. Jangan paksakan naik kapal bila sudah penuh, jangan buang sampah sembarangan, jangan bawa narkoba ke Sabang.

Kapal KMP Gurita sudah 20 tahun tenggelam di dasar laut dan sekarang menjadi sarang-sarang ikan untuk beranak pinak dan menjadi museum abadi di palung teluk Balohan.

Tugu peringatan tenggelamnya kapal KMP Gurita yang merupakan sumbangan turis Taiwan Wang Sung Tee sejak penggunaannya pada tanggal 19 Januari 1997 sekarang sudah berkarat dan tidak terurus lagi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun