Ada 30 orang di dalam ruang kemudi dan di selasar ruang kemudi ada juga beberapa orang wanita. Jam 08:30 WIB, kapal KMP BRR membunyikan sirene dan melakukan putaran 360 derajat dari arah kiri kapal. Terlihat dari ujung seukei kapal memutar membentuk alur lingkaran yang besar.
Cuaca benar-benar sangat cerah, sinar matahari membuat silau mata. Saat itu suasana benar-benar hening tidak ada lagi canda dan tawa. Pasca perputaran selama dua kali maka kapal KMP BRR kembali ke posisi semula dan menuju pelabuhan Ulee Lheu.
Di dalam kapal KMP BRR dilanjutkan dengan zikir bersama, pembacaan surat Alfatihah, Al Iklas, Al Falaq dan An Nas serta bacaaan zikir ditutup doa bersama. Terlihat beberapa orang dari keluarga yang sanak saudaranya ikut tenggelam bersama kapal KMP Gurita.
Acara ditutup dengan ramah tamah dan menikmati kue-kue ala kadarnya bersama air mineral, terlihat antara lain: risol, kue lemper, kue lapis. Tidak terasa perjalanan kapal KMP BRR selama dua jam lebih terasa singkat sekali. Tepat jam 10:15 WIB maka kapal KMP BRR telah merapat dipelabuhan Ulee Lheu.
Keselamatan dan kenyamanan pelayaran harus diutamakan. Jangan merokok di dalam kapal apalagi dekat kendaraan. Matikanlah mesin kendaraan anda.
Bila ingin berangkat naik kapal jangan beli tiket dengan calo. Jangan paksakan naik kapal bila sudah penuh, jangan buang sampah sembarangan, jangan bawa narkoba ke Sabang.
Kapal KMP Gurita sudah 20 tahun tenggelam di dasar laut dan sekarang menjadi sarang-sarang ikan untuk beranak pinak dan menjadi museum abadi di palung teluk Balohan.
Tugu peringatan tenggelamnya kapal KMP Gurita yang merupakan sumbangan turis Taiwan Wang Sung Tee sejak penggunaannya pada tanggal 19 Januari 1997 sekarang sudah berkarat dan tidak terurus lagi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H