Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Maling-maling di Mesjid

4 Februari 2016   16:19 Diperbarui: 5 Februari 2016   09:48 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-GEMPOL, Mesjid adalah tempat utama untuk menjalankan ibadah bagi umat Islam. Dimana mesjid juga sebagai sarana pendidikan, menuntut ilmu, penyebaran dakwah, pengajian.

Mesjid yang baik tentu saja dilihat dari banyaknya jamaah yang shalat berjamaah, baik shalat jamaah lima waktu dan shalat Jumat. Mesjid dapat dikatakan makmur bila jamaah shalat Subuhnya sudah ramai seperti shalat Jumat. Disamping juga digunakan khusus bagi shalat Tarawih di bulan Ramadhan serta shalat Idul Fitri dan Idul Adha.

Akan tetapi tidak semua orang yang datang untuk shalat di mesjid/mushala bermaksud baik. Ada juga yang nakal dan berbuat jahat. Sandal-sandal dan sepatu jamaah sering hilang. Mereka jamaah ini datang memakai sepatu/sandal jelek kemudian pulang dengan memakai sandal/sepatu yang baru.

Kalau hal seperti ini adalah umum terjadi dimana-mana saja diseluruh Indonesia. Ada hal yang jahat lagi yaitu jamaah yang bertindak seperti maling. Dari beberapa mesjid terlihat ada maling yang suka sekali mencuri tas jamaah lainnya.

Seperti di mesjid Al Bina di kawasan Senayan Jakarta Pusat. Disini umumnya berkeliaran sindikat maling tas. Mereka pura-pura shalat dan menaruh tas mereka disisi kiri/kanan paling ujung jamaah. Sedangkan jamaah lainnya disuruh taruh tas disamping dia.

Kemudian maling itu menyuruh jamaah tadi untuk berdiri ke depan atau disuruh berdiri agak jauh dari tas yang ditaruh disisi kiri/kanan mesjid.

Ketika shalat sudah di mulai, biasanya waktu rukuk/sujud tiba-tiba saja sindikat maling tas ini mengambil tas dia dan tas jamaah lainnya serta langsung keluar mesjid. Selesai shalat tinggalah jamaah -jamaah yang kehilangan tasnya.

Sindikat maling kendaraan roda dua dan roda empat sering sekali menimpa jammah di mesjid-mesjid besar/kecil di Jakarta seperti di mesjid Istiqlal Jakarta Pusat. Hampir tiap hari dan khususnya hari Jumat ada saja jamaah yang kehilangan kendaraannya.

Kalau HP dan dompet umumnya sering hilang saat selesai shalat Jumat/ada pengajian khusus serta kegiatan di hari-hari besar agama Islam.

Di bulan Ramadhan sering sekali jamaah yang iktikaf kehilangan HP dan tasnya. Sering juga di tempat penitipan tas ada petugas yang nakal membuka tas jamaah lainnya.

Ada juga mesjid dimana mereka pura-pura shalat berjamaah dan menaruh tasnya di sisi kiri atau kanan jamaah. Bila ada jamaah yang telad/masbuk maka selesai shalat langsung tas-tas jamaah ini diambil oleh sindikat tas.

Seperti yang dialami oleh saya beberapa waktu yang lalu di Jakarta.

Saya shalat telad, di samping saya banyak tas berjejer kemudian saya taruh tas saya disitu dan bergabung dengan jamaah yang sedang shalat bersama.

Tidak tahunya selesai saya shalat tas saya sudah tidak ada lagi sudah di ambil sindikat maling. Semua tas-tas disitu sudah tidak ada lagi.

Sudah lapor satpam tetapi mereka tidak lihat. Memang secara materi/uang tidak ada tetapi banyak data-data dan arsip penting yang hilang. Ada juga maling khusus tromol uang sumbangan.

Di Mesjid Istiqlal pernah tromol uang yang dterbuat dari kaca dan di taruh di selasar dalam mesjid Istiqlal dipecahkan oleh kawanan maling.

Tentu saja karena terlihat banyak uang merah (RP 100.000) dan uang biru (Rp 50.000). Akhirnya untuk tromol berbentuk besar pengurus mesjid Istiqlal membuat tromol dari kayu dan di gombok serta dirantai.

Ada juga mesjid dimana kawanan maling mencuri uang tromol sumbangan dengan cara unik. Biasa saya shalat Dhuha di suatu mesjid di Jakarta. Tiba-tiba datang pengurus mesjid/orang yang dekat mesjid tersebut untuk menyapu dan mengepel mesjidnya.

Cara mengusir saya tentu saja dengan menyapu debu-debu dan diletakan di depan tempat saya shalat sambil mereka marah-marah, lama sekali shalat dan zikirnya.

Pada suatu hari saya telad datang, pengurus mesjid tadi/orang yang dekat mesjid sudah selesai menyapu dan menyepel mesjid. Biasa saya datang jam 08:00 WIB, ini saya datang jam 09:30 atau jam 10:00 WIB.

Tahunya orang/maling tersebut sedang mengambil uang dalam tromol sumbangan jamaah dengan lidi. Tekniknya sengaja tidak saya tulis agar tidak ditiru orang lain. Jadi ini kerjaan mereka mengapa marah-marah tiap saya shalat Dhuha.

Di Aceh yang sering terjadi adalah kehilangan sandal dan sepatu. Coba pergi ke mesjid Seutui banyak sekali sandal-sandal jelek yang tertinggal di tempat taruh sandal/sepatu.

Tentu saja sandal bagus dan sepatu bagus sudah hilang diambil maling. Di masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, teman saya juga pernah kehilangan sandal dan sepatu bagus.

Ada juga mesjid kota Banda Aceh, pagi-pagi shubuh ketika sang muazin dan imam datang tetapi baju khusus mereka sudah tidak ada lagi sudah dibawa maling. Pengurus mesjid biasanya berkata," Mudah-mudahan baju tersebut digunakan untuk shalat dan tidak dijual."

Disuatu mesjid pernah juga terjadi saya sedang zikir jam 04:30 WIB, tiba-tiba datang orang berpakai rapi putih-putih. Dia marah-marah mengapa saya datang pagi-pagi sebelum subuh (Biasa shubuh antara jam 05:00-05:30 WIB).

Kemudian orang tersebut shalat sunah dua rakaat kemudian menuju kotak tromol sumbangan jamaah. Dia membuka kotak tersebut dengan kunci master. Ada dua buah kotak tromol yang dibukanya disisi kiri dan kanan mesjid.

Orang tersebut kemudian keluar mesjid dan tidak masuk lagi. Memang mesjid ini ada CCTVnya. Ketika di mesjid lain sudah terdengar orang mengaji, tiba-tiba ada suara kendaraan.

Maling ini langsung pergi dan tidak balik lagi. Setelah shalat shubuh saya lapor kepada pengurus mesjid bahwa ada maling ambil uang kotak tromol mesjid.

Mereka bilang, "Tidak mungkin, kunci ada dengan bendaraha." Saya katakan maling ini pura-pura shalat lalu membuka tromol uang dengan kuncinya sendiri lalu dia langsung pergi tidak shalat shubuh."

Saya kira tadi pengurus mesjid datang agak awal tetapi ternyata maling. Saya suruh mereka membuka rekaman CCTVnya dan ternyata biasanya tiap habis shalat Isya tromol uang tersebut dibuka, akan tetapi hari itu sudah 3 hari tidak dibuka karena sang bendahara sudah pulang kampung.

Memang baiknya tiap habis shalat Ashar dan shalat Isya uang dalam tromol mesjid dibuka dan diambil oleh bendaraha mesjid.

Terakhir adalah maling HP. Maling ini sering bertindak diwaktu ramai seperti setelah shalat Dhuzur dan saat kita lenggah. Banyak jamaah yang tertidur, HP ditaruh disampingnya, tentu saja banyak yang hilang HPnya.

Kejadian terbaru, ketika saya sedang zikir di suatu mesjid di Banda Aceh ini, sebelum Subuh, Kamis, 4 Februari 2016 jam 04:18 WIB. Saya sedang mencash HP saya di dinding sebelah utara mesjid.

Di samping stop kontak ada lubang angin dari batako. Saya terus zikir, tiba-tiba terdengar suatu gemerik seperti kumbang/tawon. Rupanya ada maling yang sedang menarik tali HP saya. Posisi HP sudah setengah terangkat.

Tentu saja langsung saya tarik HP saya. Tertengar suara orang lari kemudian saya langsung membuka pintu mesjid, sang maling sudah kabur.

kira-kira 10 menit kemudian saya melihat ada anak muda agak gemuk sedikit memakai peci putih curian diatas tempat wudhu.

Dia mengambil kain sarungnya kemudian lari naik kendaraan. Waktu shalat subuh orang tersebut tidak kehilatan batang hidungnya.

Pernah juga teman saya mencash HPnya di suatu mesjid di Jakarta, kemudian dia tertidur. Setelah masuk shalat berjamaah dia bangun, HPnya sudah tidak ada lagi tinggal tali cash saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun