Mohon tunggu...
Rachmad Gempol
Rachmad Gempol Mohon Tunggu... -

RACHMAD YULIADI NASIR, Jurnalis Independent. Mesjid Deah Bitay Aceh Turkiye Jl.Teungku Di Bitay No.1\r\nBitay Jaya Baru Banda Aceh 23235. SMS: 088260020123\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

CSR sebagai Strategi Bisnis, Etis dan Etika

16 Maret 2013   03:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:42 1550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-GEMPOL,Setiap orang pasti mengenal apa itu CSR. Dimana CSR adalah Corporate Social Responsibility atau aktivitas tanggung jawab sosial dari setiap perusahaan. Saat ini semua perusahaan dan lembaga selalu mengedepankan program CSR dalam lingkungan tempat mereka bekerja agar berguna bagi masyarakat sekitar perusahaan tersebut.

Lembaga-lembaga donor dari luar negeri sering juga turut serta dalam kegiatan ini. Mereka sangat aktif mengadvokasi, mempromosikan, dan menggiatkan aktivitas tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) di Indonesia. Untuk keempat kalinya Indonesia Business Links (IBL) menggelar International Conference and Exhibition on Corporate Social Responsibility (ICSSR). Acara ini berlangsung pada Rabu dan Kamis (13-14 Maret 2013), di Balai Kartini, Jakarta.

Menurut Deputi 1 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UK4), Heru Prasetyo bahwa Kita harus memberi pemahaman yang benar terhadap CSR. "Kalangan dunia usaha tidak saja berkomitmen dan mengimplementasikan CSR sebagai keharusan karena tuntutan dari pemerintah, tapi mampu mengembangkan aktivitas CSR yang inovatif dan relevan dengan masyarakat lokal."

ICSSR keempat yang bertema "Beyond CSR A Way of Life" ini adalah penegasan terhadap kesadaran berbagai kalangan di Indonesia mengenai implementasi CSR yang beretika. Kami percaya bahwa makin banyak korporasi saat ini telah menjadikan CSR sebagai sebuah strategi bisnis, bukan sekedar menyisihkan dana untuk filantropi semata. Korporasi kian dituntut pedui terhadap pemangku kepentingan di mana korporasi tersebut melakukan bisnisnya.

Hal ini adalah wadah interaksi yang tepat bagi berbagai kalangan yang konsern terhadap CSR. Juga wahana memperluas pengetahuan tentang apa dan bagaimana sebenarnya mengimplementasikan CSR.

Pelaksanaan ICSSR keempat ini mendapat dukungan dari berbagai perusahaan, antara lain BCA, BNI, Siemens, dan sejumlah perguruan tinggi. ICSSR adalah konferensi internasional yang digagas IBL dan dilaksanakan setiap dua tahun sekali sejak 2006. Konferensi ini menampilkan eksekutif-eksekutif perusahaan, organisasi internasional, institusi pemerintah, lembaga pendidIkan, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang beroperasi di Indonesia

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu langkah penting yang banyak dilakukan oleh korporasi pada saat ini. konfrensi ini diadakan dengan tujuan untuk membangkitkan kesadaran dari korporasi, mengingat istilah CSR ini sudah cukup lama dikenal di Indonesia, namun seringkali pelaksanaan CSR yang dilkukan oleh korporasi dilaksanakan sebagai pencitraan.

Ada tiga landasan penting yang harus dimiliki oleh sebuah korporasi yaitu, source, people, profit dari sini berarti sebuah korporasi jika ingin beroperasi dalam jangka panjang harus menjiwai kegiatan CSR dan melakukan CSR dengan cara-cara yang etis, mengembalikan kebaikan kepada alam, menjalin kerjasama dengan komunitas, dan menjadikan kegiatan ini sebagai sebuah strategi bisnis, yang pada akhirnya menghasilkan konsekuensi logis yang baik.

Secara sederhana standar dari kadar baiknya sebuah korporasi dalam mengimplementasikan kegiatan CSR adalah jika mereka telah melakukan paling tidak dengan standar ISO 26000 tentang Social Responsibility. Bagi korporasi yang melakukan CSR dengan cara yang kurang etis, harus ada pembenahan dan sebagai tempat atau room for improvement, untuk memampu membuat social mapping yang baik sesuai kebutuhan lingkungan dan komunitasnya.

Pelaksanaan CSR merupakan sebuah inner beauty yang secara tersembunyi mampu menawan hati konsumernya serta didukung 60 perusahaan di Indonesia. Kita harus mengajak perusahaan untuk CSR bukan saja communication tool, namun memberikan manfaat kepada masyarakat. Perusahaan juga harus kerjasama dengan KPK. Semua lembaga harus mengetahui tentang bisnis, etis, dan etika.

ICCSR merupakan ajang yang dibuat IBL sebagai sarana pertemuan para pemangku kepentingan untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Tujuan kegiatan ini adalah memastikan pelaksanaan konferensi menjadi platform yang efektif untuk pengembangan solusi dan inisiatif CSR jangka panjang, sehingga CSR menjadi komitmen yang terinternalisasi dalam hidup organisasi.

Bahwa memang ada CSR yang tidak etis, dan keterpaksaan. Kita mau CSR implimentasi secara etis. Selain itu ada peraturan daerah yang mengerti CSR sebagai public images. Padahal harapan kita tidak mengharapkan sesuatu. Jadi bukan demi, namun mendapatkan dahulu, baru mendapatkannya.

The 4th ICSSR 2013 memberikan wawasan bagaimana dan dimana peluang-peluang CSR seiring dengan pertumbuhan pasar di Indonesia. Konferensi ini membuka peluang bertukar pengalaman praktik CSR terbaik dan penerapannya di bisnis masing-masing perusahaan.

Konferensi ini dirancang sebagai ajang pertemuan para ahli dan praktisi di industri untuk saling bertukar ide dan solusi inovatif, serta berbagi pengalaman mengenai CSR. Dengan demikian konferensi ini diharapkan menjadi wadah efektif untuk mengembangkan solusi CSR yang bersifat jangka panjang atau menciptakan insiatif, guna membantu perusahaan mengelola harapan para pemangku kepentingan.

Pada bagian lain diharapkan bahwa konferensi ini menjadi tempat yang dapat mendukung para delegasi memperluas jaringan bisnisnya dan untuk berinteraksi.

Suatu kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Konferensi ini menstimulasi kesadaran para delegasi bahwa CSR dapat diimplementasikan secara etis, serta akan memberikan pembelajaran mengenai bagaimana mengintegrasikan CSR sebagai gaya hidup dalam praktek bisnis mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun