JAKARTA-GEMPOL, Lembaga survei sibuk membuat survei lagi terkait calon Presiden masa depan. Sejumlah nama berhasil di kumpulkan.
Banyak orang yang berpotensi sebagai kandidat muda potensial calon presiden Indonesia di 2014.
Hasil riset “Mencari Kandidat Muda Potensial 2014” dari survei di kalangan opinion makers dan pakar, melalui penilaian 13 aspek, diantaranya adalah dimensi kapabilitas, kapasitas intelektual, dan kepemimpinan.
Dalam penilaian pada dimensi kapabilitas dan kapasitas intelektual dalam menyelesaikan persoalan bangsa amat sangat di perlukan.
Bermunculan juga sejumlah nama yang tidak memiliki rekam jejak dibesarkan oleh partai politik, atau pernah menjadi kader di sebuah Partai Politik.
Hal tersebut membuktikan bahwa keunggulan mereka ada dalam kepakarannya. Artinya keunggulan mereka dalam aspek ini lebih disebabkan diri mereka sebagai seorang profesional.
Dalam survey ini, ada 35 figur muda yang namanya muncul sebagai kandidat calon pemimpin Indonesia 2014.
Figur-figur muda masih jarang tersentuh oleh survei opini publik, mereka hanya sampai dalam wacana elite partai politik.
Temuan riset ini menunjukkan bahwa ada banyak figur muda, baik yang berasal dari parpol maupun figur luar parpol yang mempunyai kapasitas dan kepantasan menjadi kandidat dalam pilpres 2014.
Survei bertujuan mengukur kemungkinan figur-figur muda terseleksi sebagai calon presiden 2014 serta memberikan alternatif baru terkait wacana dan studi kandidat pilpres 2014. Riset menggunakan uji kelayakan figur melalui tiga tingkat metode, yakni uji kelayakan dengan meta analisis, kelompok diskusi terfokus, dan penilaian oleh responden.
Responden adalah 100 pakar dan orang berpengaruh atau pembuat opini publik. Sebanyak 100 orang itu terdiri atas kategori akademisi dan pakar, aktivis LSM, tokoh budaya dan profesional, jurnalis, pengamat politik pemuda/mahasiswa, dan politisi senior. Figur terpilih, usia 35-53 tahun pada 2014.
Para figur terseleksi itu dinilai dalam 13 aspek yakni integritas, kapabilitas, visioner, leadership skill, pengalaman prestatif, keberanian mengambil keputusan, komunikasi publik, komunikasi elite, empati, kematangan emosi, physical appearance, akseptabilitas publik, dan penerimaan partai.
Berikut figur terseleksi yang mendapat penilaian di atas 60 antara lain: Anies Baswedan,Chairul Tanjung, Sandiaga Uno, Anis Matta, Gita Wirjawan, Lukman Hakim Saifudin, Priyo Budi Santoso, dan Ferry Mursyidan Baldan.
Publik selalu disuguhkan dengan nama-nama yang sudah lama beredar dalam orbit politik yang istilahnya sudah basi.
"Selamat tinggal Megawati Soekarnoputri, Anda sudah dua kali kalah dalam pemilihan Presiden, Selamat tinggal Wiranto, Anda juga sudah dua kali kalah dalam pemilihan Presiden."
Kelembagaan partai politik perlu membangun sistem secara demokratis melalui konvensi sehingga mampu menghadirkan kandidat yang mempunyai elektabilitas publik, bukan elektabilitas elit, dan sesuai dengan garis kebijakan partai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H