4). Alat gelas lebih tahan terhadap bahan kimia seperti asam kuat (pekat) maupun basa kuat dan tidak menyebabkan kontaminasi. Alat gelas lebih baik jika dibandingkan dengan logam karena tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia.
5). Baca petunjuk manual dari masing-masing alat gelas sebelum bekerja.
b. Alat selain gelas
Alat selain gelas umumnya berbahan dasar logam.Alat selain berbahan gelas tidak memiliki rambu-rambu keselamatan kerja yang spesifik karena alat-alat tersebut lebih tahan terhadap kerusakan fisik dan cenderung tidak berbahaya. Akan tetapi, alat selain gelas memiliki paling tidak dua batasan yaitu:
1). Perhatikan suhu maksimal dari alat selain gelas. Alat-alat pengukur volum berbahan logam mungkin dapat menghasilkan perhitungan yang kurang akurat ketika digunakan pada suhu tinggi atau rendah. Biasanya suhu ruang sekitar 19 – 35 celsius merupakan suhu optimal.
Alat selain gelas berbahan dasar plastik (seperti gelas ukur dan corong plastik) memiliki batasan suhu ketika digunakan karena bahan plastik cenderung berubah bentuk pada suhu tinggi di atas 150 celsius.
2). Alat selain gelas berbahan dasar logam rawan mengalami korosi. Cek fisik dari alat-alat tersebut secara rutin untuk memastikan fungsinya berjalan normal. Alat seperti jangka sorong, mikrometer skrup, bahkan bunsen kaleng dapat mengalami disfungsi jika dibiarkan terkorosi. Khusus alat syringe dan jarum, jika telah mengalami korosi sebaiknya dibuang karena dapat berakibat fatal ketika terjadi kecelakaan dan mungkin mengakibatkan infeksi.
Dalam laboratorium mana pun sehati-hati kita memperlakuan peralatan, dapat terjadi botol pecah, kecelakaan ini adalah sesuatu yang harus diperhitungan, jadi keselamatan dan kesehatan kerja harus selalu diutamakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H