Dalam bekerja perlu di bentuk standar operasional prosedur aktivitas di laboratorium yaitu standar aturan keselamatan di laboratorium. Misalnya, tidak boleh makan di laboratorium, tidak boleh merokok, memakai sepatu, kaus tangan, masker, baju praktek, serta peletakan zat kimia yang benar. Jangan menganggap sepele masalah keselamatan laboratorium. Dari hal sepele bisa mengakibatkan bencana. Bekerja dengan aman atau tidak sama sekali sebelum masuk ke laboratorium.
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan yang diperhitungkan di tata pergaulan internasional. Kuncinya keberhasilannya adalah dengan penguasaan teknologi yang tepat dalam upaya meningkatkan kualitas dan nilai tambah sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Selain itu, dibutuhkan juga kerjasama dalam upaya akselerasi pembangunan bangsa.
Di Indonesia banyak perusahaanyang belum memiliki laboratorium sesuai standar. Misalnya, bagaimana cara yang benar dalam peletakan zat kimia. Karena peletaka zat kimia tidak boleh berdasarkan abjad tetapi harus berdasarkan sifat zat kimia tersebut. Ada dua hal yang kerap menyebabkan kecelakaan dalam laboratorium. Yaitu, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman. Kondisi tidak aman bisa saja dihilangkan. Bahkan untuk beberapa hal begitu mudah diatasi.
Misalnya, dengan tidak membiarkan kabel listrik yang posisisnya berpotensi mengganggu aktivitas. Sementara tindakan tidak aman biasanya sangat sulit dihindari seperti kebiasaan, kurangnya pengetahuan dan kurangnya kesadaran. Pencegahan yang terbaik adalah menanamkan kesadaran bekerja dengan selamat pada setiap orang yang beraktivitas di laboratorium.
Keselamatan kerja sangat erat kaitannya dengan cara penggunaan alat dan bahan di laboratorium dan bagaimana cara memberikan pertolongan pertama setelah terjadi kecelakaan kerja. Penanggung jawab kegiatan di laboratorium harus memenuhi kompetensi ini karena semua kegiatan di laboratium di bawah pengawasannya. Keselamatan kerja di laboratorium di bagi menjadi dua garis besar yaitu sebagai berikut.
Keselamatan kerja Alat laboratorium
Alat laboratorium terbagi menjadi dua golongan yaitu alat berbahan gelas (kaca) dan alat berbahan selain gelas. Untuk alat-alat yang terbuat dari material gelas harus lebih hati-hati ketika digunakan. Pengguna harus menggunakannya dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Alat gelas
1). Alat gelas rawan pecah sehingga harus ditempatkan pada wadah yang stabil dan tidak mudah patah.
2). Alat gelas yang dipanaskan di atas api langsung harus menggunakan bahan “PIREX”, untuk yang dipanaskan di atas api tidak langsung (menggunakan kaki tiga dan kasa) dapat menggunakan bahan lainnya.
3). Alat gelas memiliki batasan suhu yang dianjurkan ketika bekerja, bahan “PIREX” dapat dimasukkan kedalam oven dengan aman sedangkan bahan lain perlu dilihat pada buku manualnya terlebih dahulu. Kaca maksimal ditempatkan pada ruangan bersuhu 500 Celcius tanpa perubahan bentuk.