Peserta ini terdaptar dengan nomor penjara angka 186.
Nomer cantik yang ndak pake mistik, berbonus bistik dan dimakan menggunakan chopstick, oleh cowok antik berbaju batik.
---------------------------------------------------
Ini tjeritera lain tentang sang setap pentri bernama Soekaspo. Kalaulah nanti tjeritera ini tiada mengocok perut pembaca ya haraplah dipermaklum, namanya saja tjeritera ndak niat.
=====
Di suatu pagi nan cerah, Soekaspo sedang bersantai - santai di bawah pu'un rindang sambil mencabuti bulu hidung yang tumbuh liar mengintip dunia luar. Tak lama kemudian Mas Enha, sang setap ruang rapat, mendatangi Soekaspo.
Mas Enha : Mas, anuw, disuruh mbah Jenggot nimba aer dulu, air di bak mandi hampir habis.
Soekaspo : Heh? Ngisi bak mandi? Emange aku PDAM? *sambil asyik mencabuti bulu hidung*
Mas Enha : Lhaaaa...... kalo ndak mau ya sudah *yang waras memang lebih baek ngalah*
=====
Siang hari, selesai menikmati menu nasi pendem (1) di warung tega (2) sebelah Kafe Kancing Lepis, Soekaspo bertemu dengan mbak Uni yang sedang sibuk melayani pengunjung kafenya.