Mohon tunggu...
Indra Haryawan
Indra Haryawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

orang yang biasa - biasa sahaja. termasuk biasa ngutang tanpa bayar........

Selanjutnya

Tutup

Humor

Lebih Ahli

20 Juni 2012   04:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:45 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Pernah nyaris disambar kendaraan sewaktu menyeberang jalan di Jabodetabek? Pasti pernah dong *nuduh*. Rasanya belum lengkap menjadi pejalan kaki di kawasan megapolitan negeri tercinta ini kalaulah belum merasakan nyaris tersambar kendaraan yang melaju tanpa sungkan - sungkan. Nah, begitu juga dengan Soekaspo si setap pentri kita. Ini cerita masa lalu, setap pentri kita masih sedang ndeso - ndesonya saat pertama kali menginjakkan kaki di tanah rantau, masih plonga - plongo alias ndomblong gitu lah. Lha kalo sekarang apa udah ndak ndeso lagi? Oh kalo sekarang lebih ndeso dan katro *bangga*. Begini kisahnya....

Di suatu hari nan panas ceria, soekaspo minta dianter mas Joko yang mantan preman Cawang untuk pergi ke nDepok, katanya mau belajar ngelmu komputer di sebuah kampus nan terkenal di sana (karena sudah amat sangat terkenal sekali banget, berarti ndak usah disebut nama kan yaaaa). Keluar dari gang, mak jegagik alias sekonyong - konyong lewatlah sebuah motor bebek 4L4Y dengan kecepatan yang mengagumkan di depan mereka berdua...... mak wuuzzzzz....... nggguueeeengggg....... breeengg breengg ....... ngueeennggg.... wuzzz

Soekaspo yang ndak pernah mendapati kejadian seperti itu (di ndesanya ndak ada motor bebek, cuman ada soang) pun terkaget - kaget, "waduh mas, itu naek motor kok ya ngebut ndak keruan ya?"

Mas Joko yang sudah lama hidup di tanah rantau hanya menyaut santai, "Ya gitulah di sini, kamu kalo nyebrang yang ati - ati, jangan plonga plongo"

"OooOoOOoOo gitu ya", Soekaspo manggut - manggut pura - pura mengerti padahal gagal paham.

"Nhaaaa itu angkotnya udah dateng", mas Joko pun melambaykan tangannya memanggil angkot.

Begitu angkot berhenti, terdengar bunyi yang amat sangat dahasyat sekali banget. "Ciiiittt....... glodagh...... bruoookkk......" kira - kira begitulah bunyi motor 4L4Y yang nyenggol kaca spion angkot. Sopir angkot yang naik darah langsung berteriak memaki pengendara motor 4L4Y yang langsung ngacir, "Wooooeeeee go**ok, nabrak angkot segini gedenya aja ndak becus !". Lagi - lagi setap pentri kita terkaget - kaget melihat adegan tersebut. Belum lagi jantungnya serasa copot dan ngglundung ke jempol kaki mendengar bunyi dahsyat akibat persenggolan tadi.

"Kok serem gitu ya mas", komentar Soekaspo

"Yaaa gitu dieehhh", mas Joko menyaut ala kadarnya.

Sesampainya di daerah Margonda, nDepok, mereka pun bersiap turun. "Kiri depan boss", kata mas Joko sambil nyolek si sopir angkot. Setelah mereka berdua turun, mas Joko mengangsurkan duid ongkos ke sang sopir, "Dua ya boss". Begitu angkot beranjak pergi, Soekaspo pun bertanya dengan polosnya ke mas Joko. "Yang nyetir tadi bossnya mas Joko tho?". "Bwahahahahahha, ndeso puoollll. Di sini ya gitu, semua orang dipanggil boss", jawab mas Joko sambil ngakak (emang bisa ya ngomong sambil ngakak?).

"Ayo nyebrang, itu lho kampusnya", ajak mas Joko kepada Soekaspo yang selalu plonga - plongo. "Oh nyebrang, ho oh nyebrang", jawab Soekaspo glagepan.

Baru saja mereka melangkah, lagi - lagi terdengar bunyi decitan akibat friksi antara karet ban dengan aspal jalan pada sebuah kendaraan berjenis sepeda motor 4L4Y dengan massa total 169 kg, berikut pengendara, yang bergerak maju dengan kecepatan 15 meter per detik dengan koefiesien hambatan udara 0,7 dan koefisien gesek antara ban - aspal sebesar 0.46 (kalimat ini hasil co-pas dari try out di bimbel). "Cciiitttt..... duesss..... gubrak ......... srreeeeekkkkkk.....", sepeda motor 4L4Y pun sukses menyenggol mas Joko yang melangkah di depan Soekaspo. Mas Joko terkapar dengan sukses, tapi ndak pake kejet - kejet apalagi berdarah - darah (biar ndak disensor ngatemin karena kategori disturbing), pokok semaput gitu aja deh. Penunggang motor 4L4Y pun ikut ndlosor bersama motornya ala motojipi.

Sang biker 4L4Y pun mendatangi Soekaspo dan marah - marah, "Wooeee kalo jalan yang bener duong ! Tuh motor gue rusak !".

Soekaspo masih glagepan plus plonga - plongo cuman bisa bilang "Ehhh..... Anu mas...... anu.... kalo naek motor ya jangan ngebut - ngebut tho"

"Apa anu anu? Kagak ngebut? Maksud elo apa? Gue tuh ahli ngebut ! Bertaon - taon ngebut kagak pernah ada apa - apa. Gue ahli banget masalah ngebut!", si biker 4L4y masih mencak - mencak ndak keruan.

"Anuu... mas...... Saya juga ahli jalan kaki, saya sudah puluhan taun jalan kaki belom pernah tabrakan. Mas kan baru bertaon - taon kan ya? Berarti lebih ahli saya tho", jawab Soekaspo sekenanya

#GLODAGH

Demikian ceritanya..... semoga dapat mencerahkan suasana para pembaca.

Jakarta 2012-06-20

Kisah ini dikebut oleh #koplakYoBand

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun