Penggunaan sampah sekali pakai yang semakin meningkat setiap harinya seperti botol plastik, kantong kresek, dan kardus, menjadi sebuah tantangan besar dalam menjaga lingkungan khususnya di Indonesia. Sampah yang dihasilkan oleh manusia dapat menyebabkan terancamnya ekosistem, berkontribusi besar terhadap polusi laut, dan perubahan iklim. Peningkatan penggunaan barang sekali pakai dapat disebabkan dengan adanya gaya hidup modern yang lebih mengutamakan praktis dan kenyamanan.
Menurut data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2020) Indonesia memiliki penggunaan sampah harian mencapai 175.000 ton, sehingga peningkatan kesadaran terhadap isu lingkungan semakin diperlukan dalam menggerakkan masyarakat untuk tidak menggunakan sampah sekali pakai. Oleh karena itu, salah satu pendekatan sebagai solusi permasalahan ini adalah melalui strategi reduce yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Apa Strategi Menjaga Lingkungan untuk Masa Depan?
1. Strategi Reduce dalam Menjaga Lingkungan
Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan program pengelolaan serta penanganan permasalahan sampah. Reduce menjadi salah satu strategi dalam menjaga lingkungan yang dapat dilakukan oleh semua masyarakat, karena hanya dengan cara mengurangi jumlah penggunaan barang yang dapat menghasilkan sampah sekali pakai. Mengurangi sampah dalam strategi ini dapat dilaksanakan dengan membeli produk yang lebih tahan lama serta dapat digunakan secara berulang seperti tumbler untuk wadah minum, dan totebag untuk berbelanja.
2. Inovasi Program Eco Barter Day
Program Eco Barter Day merupakan inovasi dari mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga 2022, Universitas Pendidikan Indonesia yang mengontrak mata kuliah Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Program ini memberikan kesempatan untuk menukarkan sampah berupa botol plastik dan kardus yang dimiliki, menjadi sebuah tumbler serta totebag.
Program Eco Barter Day berhasil menukarkan 30 tumbler dan 2 totebag, sehingga program ini memberikan dampak signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dengan cara menawarkan solusi kreatif dalam mengurangi sampah dan limbah. Melalui kegiatan Eco Barter Day dapat membangun kesadaran mengenai pentingnya mengurangi sampah sekali pakai, dan mengedukasi mengenai prinsip reduce dalam menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik.
3. Hubungan Menjaga Lingkungan dengan Pendidikan Keluarga
Keluarga memainkan peran penting dalam menciptakan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan sejak dini, karena di dalam keluarga terdapat orang tua sebagai pendidik utama dan pertama yang mempengaruhi pembentukan karakter anak. Pendidikan yang telah diterapkan di rumah dapat menjadi contoh kuat bagi anak-anak untuk mengembangkan kebiasaan yang ramah lingkungan di masa depan.
Prinsip reduce dapat mulai diterapkan dalam keluarga supaya anak terbiasa mengurangi dampak sampah, hal yang dapat dilakukan seperti seorang ibu yang membawakan bekal dari rumah untuk anaknya menggunakan kotak makan dan tumbler.
4. Manfaat Strategi Reduce Melalui Program Eco Barter Day
- Menciptakan kesadaran bahaya sampah: memberikan edukasi bahwa sampah memiliki dampak terhadap ekosistem, perubahan iklim, munculnya berbagai penyakit.
- Mengurangi jumlah sampah: dengan mendorong masyarakat untuk tidak menggunakan sampah sekali pakai, dan menggantinya dengan barang yang dapat dipakai secara berulang seperti tumbler dan totebag.
- Lingkungan menjadi sehat dan bersih: menciptakan lingkungan hidup yang nyaman dan bebas dari virus penyakit dan polusi udara.
- Kualitas hidup meningkat: menjadi lebih sadar terhadap lingkungan sehingga terciptanya pola hidup yang lebih sehat dan bahagia.
KesimpulanÂ
Strategi reduce melalui program Eco Barter Day memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan seperti terciptanya kesadaran bahaya sampah, berkurangnya jumlah sampah sekali pakai, menciptakan lingkungan yang sehat, dan meningkatnya kualitas hidup.
Penanaman strategi reduce dalam keluarga dapat dilakukan sejak dini, dengan cara membiasakan diri untuk menggunakan barang yang dapat dipakai secara berulang contohnya tumbler, lunch box, totebag, sedotan stainless steel, dan kain lap.
Daftar Pustaka
Herlinawati, H., Marwa, M., & Zaputra, R. (2022). Sosialisasi Penerapan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Sebagai Usaha Peduli Lingkungan. COMSEP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 209-215.
Junaidi, J., & Utama, A. A. (2023). Analisis Pengelolaan Sampah dengan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) (Studi Kasus Di Desa Mamak Kabupaten Sumbawa). JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 7(1), 714-723.
Lingga, L. J., Yuana, M., Sari, N. A., Syahida, H. N., Sitorus, C., & Shahron, S. (2024). Sampah di Indonesia: Tantangan dan solusi menuju perubahan positif. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 4(4), 12235-12247.
Puspytasari, H. H. (2022). Peran keluarga dalam pendidikan karakter bagi anak. Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 1-10.
Putranto, P. (2023). Prinsip 3R: Solusi Efektif untuk Mengelola Sampah Rumah Tangga. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(5), 8591-8605.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H