Namun demikian intimnya keterlibatan Mads Lange dalam urusan internal kerajaan dengan Belanda diyakini menjadi penyebabnya kematiannya di usia relatif muda (48 tahun) pada 13 Mei 1856. Kuat dugaan ia diracun.
Sementara itu dari pernikahannya dengan seorang perempuan Bali ia dikaruniai dua putra William dan Andreas Peter. Kemedian dari seorang Tionghoa, ia mendapat seorang putri bernama Cecilia Catharina. Kelak Cecilia menikah dengan Pangeran dari Kesultanan Johor, Malaysia. Dari rahim Cecilia ini lahir Sultan Ibrahim of Johor yang keturunanya masih berkuasa hingga kini. Sedangkan imperium bisnisnya tak bertahan lama di tangah para pewarisnya.
Kenangan Mads Lange
Di Bali, nama Mads Lange masih harum dan diabadikan sebagai nama jalan. Makamnya di Jalur Bypass Ngurah-Rai, Kuta terawat dan kerap diziarahi para pelancong. Bahkan keturanannya dari Kesultanan Johor secara khusus datang untuk memugar.
Namun kondisi berbeda di Tanjung Karang. Tak ada petilasan atau penanda bahwa ia pernah membangun pesisir di Muara Ancar ini sebagai pelabuhan besar. Seperti halnya I Gusti Wayan Tegah, sosok Mads Lange juga hilang dan dilupakan. Dan selebihnya adalah kenangan tentang semua yang telah hilang. Disini. Di Tanjung Karang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H