5. Merasa Bertanggung Jawab pada Orang Lain: Merasa bertanggung jawab terhadap masalah orang lain meskipun bukan masalahnya.
6. Kecemasan Tinggi: Mengalami kekhawatiran yang berlebihan dan berpikir terlalu keras terhadap berbagai hal.
7. Keras pada Diri Sendiri: Menyalahkan diri sendiri dalam berbagai hal dan sulit menerima kesalahan atau kegagalan.
8. Perasaan Kosong Dalam Hati: Merasa kekurangan dukungan emosional dan kesulitan mencari kebahagiaan.
9. Merasa Sedih dan Frustasi: Rentan mengalami perasaan sedih, frustasi, dan memiliki pemikiran negatif.
Dampak dari broken home termasuk meningkatnya risiko stres, depresi, kurang motivasi belajar, perilaku nakal, penyalahgunaan obat-obatan, serta masalah keuangan dalam keluarga. Kepribadian anak juga dapat terganggu akibat broken home.
Beberapa cara mengatasi broken home antara lain:
1. Tanggung Jawab: Orang tua perlu bertanggung jawab atas situasi keluarga dan menciptakan lingkungan emosional yang sehat.
2. Kreatif: Menggunakan kreativitas dan ekspresi untuk membangun kembali hubungan keluarga.
3. Membangun Kepercayaan: Membangun kepercayaan antara anggota keluarga untuk menciptakan hubungan yang kuat.
4. Mencari Bantuan: Mencari bantuan profesional, dukungan keluarga, dan teman-teman sebagai sumber dukungan dalam mengatasi broken home.