Adalah 2 insan bertemu dengan beradu senyuman
Dalamnya pandang yang rapuh nan ramah bertemu
Aliran darah memacu memaksa menyapa tak perduli jika harus malu
Adakah tempat untuk bertamu nona ?
.
Karna secarik senyumanmu, mata ini telah lama berdongeng tentangmu
Karna secarik senyumanmu, kaki ini tegar menapak memikul pengharapan
Karna secarik senyumanmu, tangan ini erat membawa mimpi-mimpi tergenggam
Karna kau syair, dan aku nadanya …
.
Malam ini bertamu melebur segala ragu-ragunya yang tertunda
Sepasang sayap lama terbang bersama langkahmu rupanya
Tidak mengapa, adalah amin dari semua aminku yang menguatkan
Bukan kah cinta sekuat doa nona ?
.
Karna secarik senyumanmu, jurang ini tampak seperti pelupuk surga
Karna secarik senyumanmu,perjalanan ini memaniskan pahitku
Karna secarik senyumanmu,tujuan ku telah Nampak lama terlukis
Karna kau puisi, dan aku pelantunnya…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H