Mohon tunggu...
Akmal Muminin
Akmal Muminin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sharing informasi Unik Dan Download Software Gratis dari gegares.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cegah Diabetes dengan Berondong Jagung

3 Maret 2013   13:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:23 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makan biji-bijian berkaitan dengan penurunan risiko pra diabetes, yaitu peningkatan kadar gula darah yang menjadi pertanda sebelum terjadi diabetes pada orang dewasa. Kesimpulan ini hasil studi terbaru yang dilakukan di Swedia.

Biji-bijian semacam havermut hingga berondong jagung, mulai dari beras merah hingga tepung terigu yang terdiri dari biji-biji terigu yang utuh dan juga seluruh kernel..
Takaran konsumsi biji-bijian perhari
Orang swedia yang mengkonsumsi makanan yang mengandung lebih dari 59 gram biji-bijian dalam sehari memiliki 27 persen risiko lebih rendah mengalami pra diabetes bila dibandingkan dengan orang yang makan 30 gram biji-bijian atau kurang.

"Ini merupakan hal sangat penting karena kejadian pra diabetes semakin meningkat," ujar ketua peneliti Dr. Tina Wirstrom dari Caroline University Hospital di Swedia.

Di Singapura survei kesehatan nasioanal, NHS menemukan bahwa 12 persen orang dewasa berusia antara 18 hingga 69 tahun mengalami pra diabetes pada tahun 2004. Proporsi orang dewasa yang menderita diabetes makin meningkat dari 8,2 persen pada 2004 menjadi 11,3 persen pada 2010.

Riset sebelumnya melihat hubungan antara makanan yang banyak mengandung biji-bijian dengan penurunan risiko diabetes. Namun studi terbaru di Americal Journal Of Clinical Nutrition berhasil melihat hubungan itu dengan pra diabetes yang merupakan pendahulu diabetes.

Penelitian Akurat Selama 10 tahun
Studi ini melibatkan 5.477 penduduk Stockholm yang bersia anatara 35 hingga 56 tahun tanpa mengidap diabetes. Sebelumnya, peneliti juga mencatat jumlah biji-bijian dan biji olahan yang dikonsumsi para responden. Peneliti juga mengukur glukosa dalam darah para responden. Penelitian ini dilakukan selama 10 tahun.

Sepuluh tahun kemudian, studi menunjukan satu dari 13 responden akhirnya mengidap pra diabetes, sementara satu dari 33 orang mengidap diabetes.

Hubungan antara makan biji-bijian dan risiko mengalami pra diabetes ternyata lebih besar dikalangan pria. Namun hubungan ini tidak terlihat pada mereka yang memiliki peningkatan risiko genetik terkena diabetes. [thestraittimes]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun