Mohon tunggu...
Geeta RizkiSeptianti
Geeta RizkiSeptianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di RW 09 Kelurahan Cibodas Baru Kota Tangerang

25 Februari 2022   16:19 Diperbarui: 25 Februari 2022   16:25 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meningkatnya laju penularan covid-19 yang begitu cepat dan ditambah dengan munculnya varian baru virus corona dapat meningkatkan risiko terjadinya gelombang ketiga akibat penerapan protokol kesehatan yang sering diabaikan oleh masyarakat dan masih kurangnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat mempercepat terjadinya gelombang ketiga dari pandemi di Indonesia. 

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dilakukan berdasarkan kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga kelompok atau masyarakat dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2011). 

Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2013, proporsi nasional rumah tangga dengan PHBS yang baik yaitu 32,3%, proporsi tertinggi pada DKI Jakarta (56,8%) sedangkan proporsi terendah pada Papua (16,4%). Terdapat 20 provinsi yang masih memiliki RT dengan PHBS baik yang berada di bawah proporsi nasional (Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013).

Upaya PHBS yang dapat dilakukan di masa pandemi COVID-19 yaitu dengan membiasakan diri mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas. 

Mencuci tangan menggunakan sabun dan dibilas dengan air mengalir. mencuci tangan juga dapat dilakukan dengan pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer) sebagai antiseptik. Upaya tersebut harus disertai dengan rutin melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga agar daya tahan tubuh meningkat. 

Selain itu, di masa pandemi COVID-19 sebaiknya menerapkan etika batuk dan bersin dengan menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lipatan siku. Wajib menerapkan penggunaan masker baik orang yang sedang sakit maupun yang sehat agar mengurangi penyebaran virus COVID-19.

Salah satu dari beberapa program yang kami laksanakan yaitu Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan benar & Etika Batuk dan Bersin sebagai salah satu upaya PHBS yang dapat dilakukan di masa pandemic COVID-19. Kegiatan ini hanya diikuti sebanyak 15 peserta dan dibagi 3 kelompok yang dimana 1 kelompok terdiri dari 5 peserta. 

Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan jaga jarak, mengingat tingginya kasus COVID-19 varian Omicron. Para peserta, tim mahasiswa KKN dan kader tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat acara berlangsung.

Kelompok A/dokpri
Kelompok A/dokpri

Kelompok B/dokpri
Kelompok B/dokpri

Kelompok C/dokpri
Kelompok C/dokpri
Sebelum memulai penyuluhan, seluruh peserta diberikan kuesioner untuk mengetahui pemahaman peserta tentang cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 

Variasi kepahaman yang terjadi pada peserta diakibatkan karena beberapa faktor yaitu usia, tingkat sekolah, pernah tidaknya menerima penyuluhan cara cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta tingkat konsentrasi dari masing-masing anak. 

Setelah pengisian kuesioner pertama, kemudian dilakukan penyuluhan dengan memberikan materi dan video terkait cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta etika batuk dan bersin dengan menggunakan laptop pada setiap kelompoknya.

Setelah proses penyuluhan selesai, dilakukan pengisian kuesioner kedua oleh peserta yang hadir. Hasil dari pengisian kuesioner tersebut dapat menilai pemahaman peserta setelah diberikan penyuluhan. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut dapat dilihat bahwa ada peningkatan atas pemahaman peserta. 

Hal itu terlihat jelas dengan tidak adanya peserta yang termasuk dalam kategori kurang paham. Selain itu, dilakukan praktik mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir secara langsung dengan didampingi oleh tim mahasiswa KKN, para peserta terlihat telah mampu mengaplikasikan materi yang telah diberikan selama penyuluhan dengan baik. 

Dilihat dari hasil pemahaman peserta yang meningkat, maka penyuluhan yang dilaksanakan dapat dikategorikan ke dalam penyuluhan yang berhasil karena terdapat peningkatan pemahaman yang dialami oleh peserta penyuluhan.

Praktik  Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan baik dan benar/dokpri
Praktik  Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan baik dan benar/dokpri
Kemuadian dilanjutkan dengan games yakni pemberian pertanyaan terkait materi materi yang sudah disampaikan. Para peserta sangat bersemangat dalam mengikuti games. Selain untuk hiburan, games ini juga untuk menguji seberapa besar pengetahuan peserta setelah mengikuti kegiatan.

Games dengan menjawab pertanyaan/dokpri
Games dengan menjawab pertanyaan/dokpri

Penyerahan hadiah bagi pemenang/dokpri
Penyerahan hadiah bagi pemenang/dokpri

Dengan diadakannya kegiatan penyuluhan "Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan benar & Etika Batuk dan Bersin" diharapkan dapat meningkatkan pengetahuam mengenai cara mencuci tangan pakai sabun yang baik serta etika batuk dan bersin di masa pandemic COVID-19.

Selain itu, diharapkan tersosialisasikannya pesan yang telah disampaikan sehingga peserta sadar akan menjaga kebersihan di masa pandemic COVD-19. T

im mahasiswa KKN memberikan poster edukasi tentang cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan benar & Etika Batuk dan Bersin yang nantinya dapat ditempel di posyandu Aster agar anak-anak dapat mengingat selalu melalui poster edukasi yang telah diberikan.

Poster edukasi/dokpri
Poster edukasi/dokpri

Poster edukasi/dokpri
Poster edukasi/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun