Stelechocarpus Burahol atau yang bisa kita sapa dnegan baja Indonesia kita yang begitu arif ini adalah buah dengan keidentikannya sebagai buah Putri Keraton yang begitu langka karena kita tahu betul akan informasi jika Buah yang satu ini hanya boleh ditanam atau dipelihara di sekitar Istana Keraton. Namun, karena adanya kelangkaan ini maka, hal itu sedikit demi sedikit menjadi sedikit luwes penanamannya. Â
Buah kepel atau yang dikenal sebagai buah yang sama halnya memulai perbaikan akan sesuatu yang normal dan normatif dari dalam dirinya sendiri menuju ke luar sebagai sebuah aura yang positif dan memperbaiki seperti pepatah 'MEN SANA IN CORPORESANO' ini memiliki rasa yang manis dengan kadar gula buah yang cukup banyak dan sekaligus berair, bertekstur daging buah yang lembut serta memiliki banyak sekali manfaat seperti pengobatan penyakit ginjal, darah tinggi dan menghilangkan bau badan karena buah ini dikenal sangat harum dan juga sebagai Buah untuk sterilisasi Program Keluarga Berencana.
2. Buah Belimbing yang memiliki nama latin Avverhoa Carambola ini memiliki begitu banyak manfaat seperti penurun tensi darah tinggi, sebagai buah yang melawan sel Karsinogen atau sel Kanker dan masih banyak manfaat lagi dari buah berair dan begitu menyegarkan penghilang dahaga ini.
3. Buah Naga atau yang dikenal dengan nama latin Apalho Rhyzahus yang memiliki banyak sekali manfaat untuk melindungi otak kita dari sesuatu yang membahayakan dan juga mencegah dari anemia besi. Buah Naga yang begitu sangat unik bentuk buah dan bunganya ini juga dikenal dengan nama bahasa inggrisnya yaitu; PITAYA.
4. Buah Sirsak atau yang sering disebut dalam bahasa latin ini Annona Muricata yang mengandung batak sekali manfaat untuk kesehatan, seperti mencegah sel kanker hingga menghaluskan kulit, mencegah infeksi, imunitas, melancarkan pencernaan dan masih banyak lagi.
Jadi sebagaimana sebuah hal baru, bagaimana kita memperbaiki sesuatu dengan hal baru tanpa meninggalkan pakem-pola yang begitu meluhurkan kita, ketika kita berjalan-jalan, sembari  berpikir sejenak tentang kebaikan dan keluhuran alam dimanapun, tempat kita berpijak.
Hidup, bekerja, berkarya nyata. Selaras, serasi dan seimbang. Sebab, kerja itu menghidupi ketika karya menaungi. Hidup itu nyata, sebab itu, ada rasa yang harus dikelola.
Sebagaimana semestinya.
Bagaimana?!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H