Ini adalah negara pertama yang kutulis dalam rencanaku membahas masing-masing negara dalam Tag 'Round The World'. Jika kita ingin menjelajah dunia, tempat yang pertama kita datangi pastilah negara di mana kita tinggal. Kalian tidak ingin dikatakan mengerti tentang negara tetangga namun tak tahu tentang negara sendiri bukan? Oleh karena itu sebelum kita mempelajari budaya dan pariwisata negara sahabat, ada baiknya kita menjelajahi dulu budaya dan pariwisata Indonesia. Indonesia, atau yang bisa dikenal sebagai Republik Indonesia yang biasa disingkat RI, memiliki jumlah cultur dan subcultur yang sangat beragam, dan sangat tak mungkin kita membahas semuanya dalam satu postingan ini. Oleh karena itu aku hanya akan sedikit membahas mengenai budaya dan pariwisata di daerah sekitar tempat tinggalku saja, yaitu Wonosobo.
Tapi sebelum membahas wonosobo secara lebih detail, aku akan membahas RI secara umum dahulu. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 13.487 pulau. Dengan jumlah pulau yang relatif banyak dan daerah yang luas, Indonesia disebut-sebut sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Ibukota Indonesia adalah DKI Jakarta. Pakaian Tradisional Indonesia dan rumah adatnya memiliki jumlah yang sangat banyak dengan nama yang berbeda-beda
pula, secara pribadi aku bisa mengatakan jika yang paling sering dikatakan di dunia Internasional, pakaian tradisional Indonesia adalah kebaya dan rumah adatnya adalah Joglo. Wonosobo sendiri merupakan salah satu kabupaten kecil di daerah Jawa Tengah yang kadang dilupakan orang. Setiap aku pergi ke luar kota, terutama luar Jawa Tengah dan memperkenalkan diri, selalu saja ada orang yang berkata: 'Wonosobo? Itu daerah mana ya?' karena terdorong oleh kalimat yang sudah sering sekali kudengar itu, aku memutuskan memakai Wonosobo sebagai sample dari Indonesia. Wonosobo sendiri sebenarnya memiliki banyak tempat
wisata dan kebudayaan yang cukup menarik, terutama di bidang sejarah dan mitologinya. Salah satu yang paling terkenal adalah Pegunungan Dieng yang menurut legenda merupakan khayangan tempat bertahtanya dewa-dewi. Legenda ini mungkin muncul karena pada masa kuno, daerah pegunungan yang merupakan daerah tertinggi kedua di nepal ini merupakan suatu daerah yang cukup sulit dijangkau dengan medan yang ekstrem. Belum lagi suasana berkabut di daerah ini yang menimbulkan suasana mistis sehingga terkadang membuat seseorang berhalusinasi di sana. Untuk rakyat Indonesia, atau khususnya rakyat Jawa, pasti sudah mengenal Raden Gathotkaca kan? Dia adalah salah seorang tokoh pewayangan yang katanya dimasukkan ke dalam kawah Candradimuka di Khayangan untuk menambah kesaktiannya. Namun pada kenyataannya Kawah Candradimuka ini tidak terletak di Khayangan melainkan di derah dataran tinggi Dieng. Menarik bukan? Tapi jangan sekali-sekali nekad masuk ke dalam kawah tersebut hanya untuk mendapatkan kekuatan ya. Di sana juga terdapat beberapa kompleks candi Hindu tertua di Indonesia yang membuktikan jika dataran tinggi ini memiliki pengaruh spiritual yang cukup besar pada zamannya.
Masih membahas mengenai kawah, selain Candradimuka, Dieng juga masih memiliki beberapa kawah yang sebenarnya cukup menarik yaitu ada Kawah Sibanteng, Kawah Siglagah, Kawah Sikendang, Kawah Sikidang, Kawah Sileri, KawahSinila,dan Kawah Timbang. Kawah-kawah ini merupakan kawah yang diawasi dan dipantau oleh PVMBG karena sewaktu-waktu dapat meletus dan mengeluarkan gas beracun yang dapat menyebabkan kematian bagi manusia di sekitarnya. Tak cuma kawah, Dieng juga memiliki beberapa Telaga yang keindahannya tak perlu ditanyakan lagi yaitu Telaga Warna, Telaga Cebong, Telaga Merdada, Telaga Pengilon, Telaga Dringo dan Telaga Nila. Jika misalkan kalian sudah lelah berdingin-dingin ria, silahkan mampir ke Kalianget. sama seperti namanya yang secara harafiah berarti 'Sungai Hangat', kawasan Kalianget memiliki sumber mata air alami yang mengeluarkan air hangat yang mengandung asam sulfat tinggi sehingga dapat menyembuhkan penyakit kulit. Setelah puas berekreasi pasti kita akan lapar dan ingin menyantap makanan khas bukan? Nah di Wonosobo, lidah kalian akan dimanjakan oleh Mi Ongklok, tempe kemul, dan opak singkong. Jika ingin minum, di Wonosobo banyak desediakan Purwaceng yang selain enak juga menyehatkan. Untuk oleh-oleh kalian bisa membawa Buah Carica yang menjadi buah khas dari Dieng.
Tampaknya cukup dulu dari Indonesia khususnya wilayah Wonosobo, untuk Round The World aku akan kembali menulis nanti tentang negara tetangga kita yang sedang berkonflik dengan Indonesia, yaitu Malaysia. Sampai jumpa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya