Dalam era teknologi yang terus melaju dengan kecepatan tinggi, perusahaan dituntut untuk menyesuaikan diri sekaligus menghadirkan inovasi secara sigap dan efisien.Â
Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, kerjasama yang harmonis antara tim pengembangan (Dev) dan tim operasi (Ops) menjadi elemen yang tak tergantikan.
Inilah landasan kelahiran konsep DevOps. Apa sebenarnya DevOps itu? Simak penjabaran lengkapnya berikut ini!
Apa itu DevOps?
DevOps merupakan pendekatan strategis yang menyinergikan tim Development dan Operation. Tujuan utama DevOps yaitu menciptakan proses software development yang berkualitas.Â
DevOps bukan sekadar metodologi, melainkan sebuah budaya kerja yang bertujuan menyelaraskan tim pengembangan dan tim operasi, sehingga kolaborasi dapat tercapai secara optimal.Â
Dengan pendekatan ini, kedua tim dapat bekerja serempak untuk menghadirkan perangkat lunak yang andal, stabil, dan mampu memenuhi ekspektasi pengguna.
Penerapan DevOps mempermudah perusahaan untuk lebih cepat mendeteksi dan memperbaiki permasalahan. Hal ini memastikan aplikasi beroperasi dengan mulus, sekaligus responsif terhadap kebutuhan pasar.
DevOps lahir pada pertengahan 2000-an sebagai reaksi atas model pengembangan tradisional yang sering kali kurang kolaboratif.Â
Gagasan ini pertama kali digagas oleh praktisi yang berusaha menghapus sekat antara tim Dev dan Ops. Seiring waktu, konsep ini berkembang dengan dukungan berbagai metodologi, alat, dan praktik terbaik.
Tujuan Utama DevOps
Upaya penerapan DevOps memudahkan perusahaan untuk mempercepat proses pengembangan, pengujian, hingga penyebaran perangkat lunak.Â
Hal ini memberi kemampuan bagi perusahaan untuk lebih cepat merespons dinamika pasar, sekaligus menghadirkan fitur-fitur baru yang inovatif.
Kolaborasi antar tim yang diperkuat melalui pendekatan ini juga berdampak langsung pada peningkatan kualitas perangkat lunak.Â
Penggunaan otomatisasi dalam pengujian, misalnya, membantu memastikan konsistensi dan keandalan aplikasi.Â
Dengan demikian, perangkat lunak yang dihasilkan tidak hanya memenuhi standar tinggi, tetapi juga mendukung produktivitas tim.
Dalam ekosistem DevOps, hambatan yang sering muncul dalam pendekatan konvensional dapat diminimalkan, bahkan dihilangkan.Â
Dengan otomatisasi berbagai tugas repetitif, tim pengembangan dan operasi dapat memusatkan energi mereka pada pekerjaan yang memberikan nilai tambah lebih besar.Â
Hasil akhirnya adalah kepuasan pelanggan yang meningkat berkat pengiriman perangkat lunak yang lebih cepat dan berkualitas.
Manfaat Penerapan DevOps
DevOps menawarkan sejumlah manfaat signifikan bagi perusahaan, di antaranya:
1. Mempercepat Time-to-Market
DevOps membantu perusahaan mempercepat proses pengembangan dan peluncuran produk, sehingga mampu bersaing lebih agresif di pasar.
2. Mengurangi Beban Biaya
Melalui otomatisasi dan efisiensi proses, DevOps meminimalkan jumlah bug dan memangkas durasi pengembangan, sehingga biaya keseluruhan dapat ditekan.
3. Meningkatkan Kepuasan Pengguna
Produk yang terus diperbaiki dan bebas dari gangguan besar menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.
4. Membangun Budaya Kolaborasi
Dengan menekankan komunikasi lintas tim, DevOps menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Siklus dan Proses DevOps
Proses kerja DevOps mencakup beberapa tahapan penting, yakni:
Perencanaan dan Pengkodean: Tim merancang fitur baru dan memulai pengembangan kode.
Integrasi dan Pengujian Berkelanjutan: Perubahan kode diuji secara kontinu untuk memastikan kualitasnya dan memperbaiki bug secara cepat.
Penyebaran: Perangkat lunak yang telah diuji siap disebarkan ke lingkungan produksi secara mulus.
Pemantauan dan Operasi: Setelah diterapkan, aplikasi dipantau secara konsisten untuk menjaga performanya tetap optimal.
Praktik Continuous Integration (CI) dan Continuous Delivery (CD) menjadi inti dalam DevOps. CI memudahkan integrasi dan pengujian kode secara otomatis, sedangkan CD mempercepat proses penyebaran perangkat lunak ke pengguna akhir.
Implementasi DevOps dalam Perusahaan
Untuk mengadopsi DevOps, beberapa langkah strategis perlu dilakukan, seperti:
1. Analisis Kebutuhan
Menilai kekuatan dan kelemahan proses yang ada untuk menentukan prioritas implementasi DevOps.
2. Pembentukan Tim DevOps
Gabungkan anggota tim pengembangan dan operasi dengan keterampilan relevan untuk mendukung penerapan yang efektif.
3. Penyusunan Roadmap
Rencana implementasi DevOps harus terstruktur, dimulai dari langkah dasar menuju praktik yang lebih kompleks secara bertahap.
Mengapa Memilih Jasa DevOps?
Tidak semua perusahaan memiliki sumber daya internal yang mumpuni dalam hal DevOps. Di sinilah jasa DevOps menjadi solusi strategis, salah satunya adalah solusi DevOps dari GeekGarden.
GeekGarden menawarkan dukungan dari konsultan berpengalaman yang dapat membantu perusahaan mempercepat proses adopsi, mengurangi biaya jangka panjang, serta memastikan kelancaran implementasi.
Dengan komitmen yang tepat, DevOps dapat menjadi kunci sukses perusahaan dalam menghadapi tantangan era digital yang penuh persaingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H