Mohon tunggu...
GeekGarden
GeekGarden Mohon Tunggu... Konsultan - IT Consultant

Empowering businesses through IT innovation and software development.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Metode Agile dalam Pengembangan Software

7 November 2024   16:40 Diperbarui: 7 November 2024   17:04 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam lanskap pengembangan perangkat lunak yang terus berevolusi, terdapat suatu pendekatan yang terkenal dan sering diterapkan, yaitu Agile. 

Pendekatan ini lebih dari sekadar serangkaian metode teknis; ia mencerminkan suatu filosofi kerja yang menjunjung tinggi kolaborasi, fleksibilitas, dan adaptabilitas dalam kerja tim.

Jika Anda tertarik untuk memahami lebih dalam mengenai konsep Agile, prinsip-prinsip dasar yang mendasarinya, serta berbagai manfaat yang ditawarkannya, mari kita eksplorasi lebih lanjut.

Apa itu Agile?

Agile adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang menitikberatkan pada penyampaian hasil secara berulang dan bertahap, dengan fokus utama pada keterlibatan pengguna serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama proses pengembangan. 

Metode ini bukan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan, tetapi bagaimana hasil itu dicapai dengan fleksibilitas dan transparansi.

Secara esensial, Agile dirancang untuk mempercepat respons terhadap perubahan, memastikan komunikasi yang efektif antara tim dan pemangku kepentingan.

Selain itu metode Agile dapat mengoptimalkan proses pengembangan melalui umpan balik yang berkelanjutan dari pengguna akhir.

Tahapan dalam Metode Agile

Lebih dari sekadar sekumpulan prosedur, Agile memuat nilai-nilai fundamental dan prinsip-prinsip yang menekankan pada kolaborasi tim, keterbukaan dalam komunikasi, serta keputusan yang berdasarkan data dan umpan balik pengguna. Berikut adalah beberapa tahapan metode Agile:

1. Concept

Di tahap awal ini, developer dan pemilik produk duduk bersama untuk membahas cakupan proyek secara komprehensif.

Dalam pendekatan Agile, sebaiknya jangan terlalu terpaku dan mendalam pada diskusi awal, mengingat sifat Agile yang fleksibel dan mudah beradaptasi terhadap perubahan di sepanjang perjalanan proyek.

Tujuan utama dari fase ini adalah agar developer mampu memberikan analisis mendalam dan estimasi mengenai biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek.

2. Inception

Begitu konsep telah dipetakan dengan jelas, proyek mulai bergerak maju dengan menetapkan tim inti.

Tim inti inilah yang terdiri dari individu-individu terbaik guna memastikan kelancaran dan kesuksesan proyek tersebut.

Para pemangku kepentingan memberikan masukan yang krusial untuk menyusun arsitektur dasar proyek yang mungkin disertai dengan mock-up. Mock-up inilah yang berperan untuk melengkapi konsep di tahap sebelumnya.

3. Iteration

Tahap selanjutnya adalah tahap yang paling penting dalam metode Agile. Sebab, tahap ini menjadi tahap yang paling panjang yang menjadi penentu keberhasilan proyek.

Dalam proses ini, para pengembang harus mendapatkan feedback dari pengguna terkait hasil produk akhir. Tahap ini berupaya agar produk yang akan digunakan sudah layak dan memuaskan.

4. Release

Sebelum diluncurkan atau release untuk digunakan publik, produk harus melalui serangkaian pengujian ketat dan berulang oleh tim Agile.

Tahap ini dirancang untuk memastikan produk benar-benar bebas dari cacat atau bug potensial yang dapat mengurangi pengalaman pengguna secara keseluruhan.

5. Maintenance

Setelah proyek diluncurkan, tahap pemeliharaan tetap diperlukan. Para developer tidak hanya memastikan produk terus berjalan dengan baik dan dan mampu menangani bug baru.

Namun, juga memberikan peningkatan atau penyegaran produk, tentu dengan dasar kebutuhan pengguna.

6. Retired

Terakhir, suatu produk mungkin dihentikan penggunaannya karena muncul software baru atau karena produk sudah tidak kompatibel lagi dengan teknologi terkini.

Manfaat Agile

1. Melibatkan Semua Pihak dalam Proses 

Agile mendorong keterlibatan intensif antara tim pengembang dan pemilik proyek, memastikan bahwa kebutuhan dan ekspektasi mereka terpenuhi sesuai keinginan dan kebutuhan bisnis mereka. 

Dengan cara ini, risiko adanya ketidaksesuaian antara ekspektasi dan hasil akhir dapat diminimalkan.

2. Fleksibilitas dan Adaptabilitas yang Tinggi 

Dengan pendekatan Agile, tim pengembangan memiliki kebebasan untuk segera menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan atau prioritas yang mungkin muncul. Hal ini memungkinkan proyek tetap relevan dan efektif bahkan saat menghadapi perubahan di tengah jalan.

3. Pengiriman Hasil Berkala 

Tidak seperti pendekatan "all-or-nothing," Agile memungkinkan tim untuk secara berkala mengirimkan hasil dari setiap tahap pengembangan. 

Agile memberi kesempatan bagi pemilik proyek untuk melihat progres dan memberikan umpan balik yang membantu perbaikan di tahap selanjutnya.

4. Peningkatan Kualitas Produk 

Fokus pada pengiriman berulang dan mendapatkan umpan balik berkala membantu tim menemukan potensi masalah lebih awal dalam proses. 

Dengan cara ini, perbaikan dapat dilakukan dengan cepat, dan produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih tinggi.

Prinsip-Prinsip Dasar Agile

Agile didasarkan pada 12 prinsip inti yang tercantum dalam Manifesto Agile. Namun, berikut ini adalah beberapa prinsip kunci yang perlu dipahami:

1. Fokus pada Kepuasan Pelanggan

Produk yang dihasilkan harus dapat digunakan segera dan bermanfaat bagi pengguna.

2. Adaptasi terhadap Perubahan

Menyadari bahwa kebutuhan dan kondisi bisnis selalu berubah, sehingga tim harus siap menyesuaikan rencana dan proses dengan perubahan tersebut.

3. Kerja Sama Erat antara Tim dan Pemangku Kepentingan

Pengembangan produk yang sukses memerlukan komunikasi terbuka dan kolaborasi antara tim dan pemilik proyek.

4. Komunikasi Langsung secara Tatap Muka

Menyampaikan informasi secara langsung dalam tim adalah cara terbaik untuk menjaga transparansi dan pemahaman yang baik di antara anggota tim.

Kesimpulan

Lebih dari sekadar metode, Agile adalah suatu filosofi yang menciptakan lingkungan kerja yang dinamis, responsif, dan kolaboratif. 

Dengan fokus pada pengiriman berkelanjutan, komunikasi terbuka, dan kemampuan beradaptasi, Agile telah terbukti menjadi pendekatan yang efektif dalam pengembangan perangkat lunak lintas industri.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip Agile secara konsisten, organisasi dapat meningkatkan efisiensi, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mencapai hasil yang lebih optimal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun