Mohon tunggu...
gandes gandari
gandes gandari Mohon Tunggu... -

Love God, talkative, hyperaktif and always funny

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kerikil (Rindu) Debu

7 April 2015   14:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:25 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percik dahagamu

Terkais dendam
Menoreh getah dihembus amarah
Mengait paku, jaring penat, deru ikan melolong

Inikah gundamu???
Bergaris senja dikeningmu
Menapak syahdu malam itu
Buruk menyayat luka dipipimu

Namun, usai sedihmu

Kini, aku! Aku dalam kebimbangan
Asap memutar arah dariku
Daun enggan jatuhi pundakku
Nyamuk tak ingin mendekatku
Yang dahulu, dan yang dahulu lengah dariku
Dan ini!!!
Ini bayang hatiku,
Ini luka hatiku,
Ini tangis hatiku,
Ini goresan darimu, bertabur rindu, dendam membara
Memupuk kesunyian, hama pun menjauh

Ku dengar singsing bambu
Hatiku meredup
Ku lihat sahabat merpati
Hatiku merapuh

“Hai kamu! Lukamu terbalas, puaskah kamu?”
Menariasa tanpa duri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun