Jika merasa lebih baik dari si pemarah Amokrane, tidakkah seharusnya bukan amarah yang ditunjukan? Jika mampu menahan diri, amarah teredam, itu baru bisa dibilang ada perbedaan dengan si pemarah Amokrane.
Sudahlah..
Sudahlah..
Amarah selain menyebabkan amarah baru, dua nyawa yang sudah melayang adalah saksi beku, betapa kondisi ini sama sekali tidak lebih baik. Setidaknya untuk mereka yang ditinggalkan bapak polisi.
RIP Bapak Polisi AA Putu Sudi. Tanpa amarah, doa kupanjatkan agar engkau diterima di sisi-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H