BADUNG, BUMDes Catu Kwero Sedana Pecatu terus melakukan berbagai inovasi dalam rangka meningkatkan proses bisnis pada unit-unit usahanya. Unit usaha yang telah dikelola oleh BUMDesa adalah pengolahan sampah serta perdagangan umum dan jasa. Khusus pada unit usaha perdagangan umum dan jasa, saat ini masih menghadapi beberapa tantangan yang harus segera diatasi demi kelancaran operasional dan pertumbuhan usaha.
Permasalahan yang Dihadapi
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah belum adanya Nomor Izin Berusaha (NIB). NIB sangat penting bagi legitimasi dan operasional BUMDes, serta untuk mengakses berbagai fasilitas pemerintah seperti kredit usaha, insentif pajak, dan kemudahan ekspor-impor. Tanpa NIB, BUMDes Catu Kwero Sedana Pecatu kesulitan mengembangkan usaha dan memanfaatkan peluang yang tersedia.
Selain itu, sistem pencatatan transaksi masih manual menimbulkan tantangan dalam akuntansi dan perpajakan. Selain itu, sub-sistem yang belum terintegrasi dapat memicu kesalahan dalam perhitungan pajak dan pelaporan yang tidak akurat, sehingga menghambat efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap regulasi.
Di sisi lain, minimnya strategi pemasaran digital menyebabkan unit usaha ini belum mampu menjangkau pasar yang lebih luas melalui internet. Minimnya kehadiran online juga berpengaruh terhadap visibilitas merek, yang menurunkan peluang untuk menjangkau konsumen potensial.
Solusi yang Diterapkan
BUMDes Catu Kwero Sedana Pecatu tidak tinggal diam dalam menghadapi tantangan ini. Berkat kolaborasi strategis dengan INSTIKI, dan dukungan Kemendikbudristek melalui skema kegiatan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan Ketua pelaksana, I Dewa Ayu Tantri Pramawati,SE,M.Si, mengupayakan penerapan teknologi dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.
Hal pertama yang dilakukan adalah bantuan dalam pengurusan Nomor Izin Berusaha (NIB) melalui online single submission (OSS). Dengan dukungan penuh dari TIM PKM INSTIKI, NIB berhasil diterbitkan, sehingga legitimasi dan keberlanjutan usaha BUMDes kini semakin kokoh.
Dalam rangka mempercepat penerapan teknologi untuk meningkatkan efisiensi manajemen, sistem akuntansi dan perpajakan BUMDes telah ditingkatkan melalui penerapan aplikasi Jurnal.Id. Selain implementasi aplikasi ini, TIM PKM juga memberikan pelatihan intensif kepada staf BUMDes, yang dibimbing oleh mentor ahli, untuk memastikan para karyawan dapat memanfaatkan teknologi tersebut secara efektif.
Tidak hanya itu, untuk menghadapi tantangan dalam pemasaran, BUMDes kini telah memiliki platform pemasaran digital berupa sebuah website resmi BUMDes Catu Kwero Sedana Pecatu yang telah diluncurkan. Media ini kini menjadi media promosi dan marketing digital yang siap menjangkau pasar yang lebih luas.
Berkat dukungan mahasiswa MBKM, semua program yang direncanakan dapat dijalankan dengan lancar untuk menunjang transformasi digital pada unit usaha Perdagangan Umum dan Jasa BUMDesa Catu Kwero Sedana Pecatu.
Hasil yang Signifikan
Berbagai langkah inovatif ini telah menunjukkan hasil yang signifikan. Nomor Izin Berusaha telah diterbitkan, sistem akuntansi dan perpajakan telah tertata dengan baik, dan pemasaran digital mulai berjalan dengan optimal. Direktur BUMDes Catu Kwero Sedana Pecatu sangat mengapresiasi pencapaian ini, yang dianggap sebagai lompatan besar dalam pengembangan usaha.
Dengan komitmen dan inovasi yang terus dijalankan, BUMDes Catu Kwero Sedana Pecatu siap melangkah lebih jauh untuk mendukung kemajuan ekonomi desa dan membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat sekitar.
Ucapan Terimakasih
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan pembiayaan dari DRTPM, Ditjen Dikti, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H