Denpasar - upaya penerapan teknologi AR dalam promosi pariwisata bali dilakukan oleh dosen INSTIKI yaitu Gede Agus Santiago, S.H.M.H. , yang menerangkan Pulau Bali merupakan destinasi wisata yang sangat populer di Indonesia dan di dunia. Keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat Bali menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.Â
Salah satu unsur pariwisata yang menjadi daya tarik wisatawan adalah tempat ibadah, terutama pura-pura yang tersebar di Bali. Pura-pura seperti Pura Besakih, Pura Tanah Lot, Pura Uluwatu, Pura Tirta Empul, Pura Luhur Batukaru, dan Pura Puseh Desa Batuan, adalah beberapa contoh dari destinasi wisata yang populer di Bali dan menjadi pusat kegiatan keagamaan serta pariwisata. Pura Puseh Desa Batuan Gianyar termasuk ke dalam Pura Kahyangan Desa yang dipuja oleh masyarakat yang berada disekitar pura tersebut, Pura Puseh, difungsikan sebagai pemujaan Dewa Wisnu (Dewa Pemelihara).Â
Pura Puseh Desa Batuan, sebagai salah satu pura tertua di Bali, memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang khas, sehingga menarik minat wisatawan yang ingin mempelajari dan merasakan pengalaman budaya Bali secara lebih dekat. Pura Puseh Desa Batuan di Bali merupakan kompleks pura Hindu tertua dan terkenal di Bali yang dibangun pada abad ke-11 oleh para pemuka agama Hindu di desa tersebut. Pura ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu jaba, jaba tengah, dan jeroan, dengan banyak ornamen-ornamen dan patung Dewa serta prasasti yang menjelaskan sejarah Bali kuno.Â
Pura ini menarik minat pengunjung karena memiliki nilai sejarah yang kaya dan arsitektur khas Bali, serta kegiatan keagamaan dan upacara adat yang diadakan di pura ini menjadi daya tarik tersendiri. Pura Puseh Desa Batuan sangat populer dan ramai dikunjungi karena lokasinya yang strategis di kawasan wisata Bali Selatan dan aksesibilitasnya yang mudah. Pura Puseh dan Pura Desa yang berada di Desa Batuan mulai didatangi wisatawan asing pada tahun 1998, dan jumlah kunjungan wisatawan mulai meningkat setiap tahunnya.Â
Pura ini menjadi destinasi wisata yang populer baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara yang tertarik dengan keindahan dan keunikan pura-pura di Bali. Selain wisatawan domestik, pura ini juga menjadi destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan mancanegara yang tertarik dengan keindahan dan keunikan pura-pura di Bali. Pariwisatawan yang berkunjung dan ingin mengetahui nilai sejarah dari tiap bangunan pada tmapat ini biasanya mendapatkan informasi tentang nilai sejarah pada bangunan Pura Puseh Desa Batuan dapat mengandalkan beberapa sumber informasi yang tersedia di dalam maupun di sekitar kompleks pura. Di dalam pura, terdapat pengurus pura atau pemangku yang dapat memberikan informasi tentang sejarah dan filosofi dari bangunan pura tersebut.Â
Selain itu, di beberapa titik di dalam pura terdapat prasasti atau plakat yang berisi informasi sejarah dan asal usul pura. Pengelola Pura Puseh Desa Batuan menyediakan pemandu lokal untuk memberikan informasi langsung kepada wisatawan mengenai sejarah, budaya dan tradisi yang ada di Desa Batuan.Â
Dari hasil wawancara dengan pak I Nyowan Susana penulis mendapatkan permasalahan jika para wisatawan yang berkunjung mengalami peningkatan beberapa pengurus setempat tidak bisa menjelaskan kepada semua pariwisatawan yang datang tentang nilai sejarah pada bangunan tersebut, kurangnya media informasi yang tersedia pada tempat ini membuat pengurus setempat mengalami kendala dalam menyebarkan informasi kepada pariwisatawan yang berkunjung.Â
Media informasi menjadi hal penting di tempat wisata yang memiliki banyak nilai sejarah untuk membantu pengunjung memahami dan mengapresiasi nilai-nilai sejarah yang ada. Media informasi merupakan "alatalat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, serta menyusun kembali informasi visual". Jenis-jenis Media Informasi sebagai alat tepat sasaran harus dapat dengan baik tersampaikan kepada target sasaran, sehingga bisa bermanfaat bagi pembuat maupun penerima informasi.Â
Dengan adanya media informasi yang memadai, pengunjung dapat memahami konteks dan latar belakang sejarah dari suatu objek wisata. Hal ini akan membantu pengunjung menghargai nilai-nilai sejarah yang ada dan memperkaya pengalaman wisata mereka.Â
Pengunjung yang memahami konteks sejarah akan lebih menghargai arti penting dari objek wisata tersebut bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, penting bagi pihak pengelola tempat wisata yang memiliki banyak nilai sejarah untuk menyediakan media informasi yang memadai. Media informasi yang disediakan harus mudah diakses dan informatif sehingga pengunjung dapat memahami nilai sejarah yang ada dengan baik. Augmented Reality (AR) dapat menjadi media yang efektif dalam penyebaran informasi dari suatu tempat wisata atau tempat lainnya.Â
Augmented Reality (AR) memungkinkan pengguna untuk mengalami dunia nyata yang ditingkatkan dengan elemen digital atau objek virtual, sehingga dapat memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan mendalam. Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melihat objek virtual atau informasi tambahan yang ditambahkan pada dunia nyata melalui perangkat elektronik seperti smartphone.Â