Denpasar - Promosi digital merupakan salah satu langkah yang efektif dalam mengenalkan dan meningkatkan penjualan suatu produk. Dosen dan Mahasiswa INSTIKI (Institut Teknologi dan Ilmu Komputer Indonesia) tergerak untuk mengambil peran proaktif dalam upaya membantu pelaku seni tradisi Bali. Bersama dengan mahasiswa, maka Dosen INSTIKI yang terdiri dari I Gede Adi Sudi Anggara, S.Kom., M.Sn., I Wayan Adi Putra Yasa, S.Kom., M.Sn., Putu Satria Udyana Putra,S.Sn., M.Sn. dan Wayan Gede Suka Parwita,S.Kom.,M.Cs. berinisiatif membantu promosi Bokor khas Desa Kamasan yang diwujudkan sebagai kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) skema INSTIKI Community service.
Bokor desa Kamasan merupakan hasil kerajinan dengan corak dan pahatan khas desa kamasan yang memiliki nilai dan sejarah yang unik. Namun, saat ini terdapat kendala dalam produksi hasil kerajinan bokor tersebut yang perlu diatasi. Pertama, sedikitnya perajin bokor di desa Kamasan khusnya generasi muda sehingga perlu media informasi untuk mengenalkannya. Kedua, minimnya hasil produksi dan promosi terkait keberadan Bokor khas Kamasan. Usulan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian dan keberadan bokor khas kamasan. Target dari program ini adalah meningkatnya kesadaran dan ketertarikan generasi muda daerah desa kamasan dalam mengembangkan kearifan local yang ada.
Kegiatan PKM ini diselenggarakan pada bulan juni-juli 2023 dengan memfokuskan pada pengembangan video promosi yang informative sebagai media terdepan dalam mengenalkan Bokor pada generasi muda. Hasil akhir kegiatan didapatkan sebuah video promosi yang digunakan secara berkelanjutan untuk mempromosikan bokor khas Kamasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H