Mohon tunggu...
Gede Obet
Gede Obet Mohon Tunggu... Operator - Traveler

Pemuda Sederhana, Humoris yg Selalu ingin jadi lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pelabuhan Terakhir Setelah Badai...

28 April 2020   11:54 Diperbarui: 28 April 2020   12:49 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padang semula tandus itu...

Kini berwujud hamparan savana, yg penuh rerumputan hijau...

Tenang, damai dan sejuk

Semua berkat hadirmu wahai Tambatan hatiku.

Aku berharap kamu pelabuhan terakhir yg aku kunjungi.

Stelah berbagai badai besar, dan sepi mengganggu hati ini.

Wahai Tambatan hati...

Sajak murahan ini mungkin tak mampu membujukmu tuk jadi Belahan jiwaku.

Tapi, ini Gumpalan gemuruh yg ada dalam hatiku...

Bukalah hatimu untuk pengembara kesepian ini.

Yg datang dan ingin berteduh dihatimu..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun