Mohon tunggu...
Gede Obet
Gede Obet Mohon Tunggu... Operator - Traveler

Pemuda Sederhana, Humoris yg Selalu ingin jadi lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Si Pembunuh yang Tidak Terlihat

21 April 2020   08:00 Diperbarui: 21 April 2020   14:43 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Zaman dahulu, jika berbicara tentang pembunuh yang tidak terlihat asumsi kita pasti langsung berpikir bahwa itu ada hubungannya dengan Ilmu santet, atau ilmu lain yang berhubungan dengan hal Spiritual, namun di zaman Milenial meskipun hal klenik itu sudah di abaikan masyarakat, belakangan ini ada hal sama menakutkannya dari hal klenik tersebut, yaitu Wabah Corona yang terjadi belakangan ini.

Bagai sebuah senjata mematikan corona hadir ditengah masyarakat. Corona hadir bagai pembunuh yang tidak terlihat, virus yang berasal dari Wuhan Cina ini mirip dengan SARS-CoV-2 berasal dari kelompok Betacoronaviruses dan sangat dekat dengan SARS-CoV, virus pemicu pandemi pneumonia akut SARS yang timbul pada November 2002 di Guandong, Cina dan menyebar ke 29 negara pada 2003 lalu, meskipun virus SARS-CoV berdampak cukup besar pada saat itu, namun tidak sebesar dampak virus Covit 19 ini.


Dari kasus pertama Covit-19 di Indonesia, dimana pasien pertamanya di umumkan sejak 2 Maret 2020 silam, hingga Rabu (8/4/2020, Kompas.com) sore ini, pemerintah menyatakan secara total ada 2.956 kasus Covid-19 di Indonesia. Dengan demikian, terjadi penambahan 218 pasien dalam 24 jam terakhir dari seluruh rumah sakit di Indonesia.

Covit-19 adalah wabah virus yang mendatangkan kekhawatiran dikalangan masyarakat khususnya di Indonesia, meskipun dari 2956 kasus Corona, 222 orang dinyatakan sembuh, namun Pemerintah menyampaikan kabar duka terkait pasien Covit-19 yang meninggal dunia, dimana jumlah pasien meninggal akibat Covit-19 menjadi 240 orang.

Di Bali pasien positif Covit-19 menjadi 49 Pasien ( Kompas.com ), 19 pasien dinyatakan sembuh dan 2 orang pasien WNA ( Warga Negara Asing ) meninggal akibat Covit-19, bahkan karena wabah Corona ini Pemerintah mengambil tindakan preventif untuk memerangi wabah Corona ini, dimana selain pemberlakuan Social Distance, himbauan untuk menjaga kebersihan, serta pemberlakuan Jam Buka instansi Pemerintah, Pasar maupun Non pemerintah dari jam 8 sampai jam 16.00 waktu setempat.


Berbagai kekhawatiran terkait Covit-19 sempat membuat PHDI bali mengambil tindakan Nyepi Desa Adat, atau Sipeng di tilem ke Dasa. 

Dimana, Nyepi yang biasanya jatuh di tilem ke Sanga, menjadi rencananya dilaksanakan lagi di Tilem Kedasa, meskipun hal tersebut resmi dibatalkan ( bali.tribunews.com ).

Presentase akibat Covit-19 di Indonesia cukup tinggi dibandingkan Negara lain diseluruh dunia yaitu sebesar 8 %, lebih tinggi 2,3% dibandingkan tingkat kematian di Dunia ( Tirto.id ). Hal itu terjadi dipercaya karena berhubungan dengan umur dan penyakit bawaan. Sementara proses pemulihan pasien Corona dikaitkan dengan kekuatan system imun masing - masing pasien melawan infeksi Virus, khususnya virus Covit-19 ini.

Ada 208 negara berperang melawan Si Pembunuh tidak terlihat ini, data yang dikumpulkan Worldometers hingga 9 April 2020 pukul 16.27 Wita, kasus akibat Corona virus mencapai 1.521.253 kasus di Dunia, dengan angka kematian mencapai 88.570 orang pasien positif Corona diseluruh Dunia, dan 331.355 orang berhasil disembuhkan.

Tiga Negara di dunia yang memiliki jumlah kematian terbanyak akibat Covit-19 adalah Italia ( 12,4% ), Spanyol ( 9.8% ) dan Prancis ( 9% ), data ini membuat saya bersedih terhadap hal yang terjadi saat ini. semoga wabah ini segera berakhir, Semoga kita maupun keluarga terlindung dari berbagai hal - hal buruk yang tidak kita inginkan. Salam Rahayu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun