APA ITU AGAMA HINDU?
Agama Hindu merupakan salah satu agama tertua yang pernah di catat oleh dunia. Agama Hindu sendiri merupakan salah satu agama yang berkembang di Indonesia sebelum datangnya agama Islam. Sebagai agama yang universal (mendunia), agama Hindu memiliki ajaran yang mencakup semua aspek kehidupan, baik mikrokosmos (Benda-benda yang sangat kecil) maupun makrokosmos (Benda-benda besar yang ada di Bumi). Ini dibuktikan dengan konsep dua jenis ketuhanan: (1) saguna (Tuhan yang memiliki sifat) dan (2) nirguna (Tuhan yang tidak memiliki sifat).
Dua konsep ini dapat menunjukkan bahwa agama Hindu merupakan agama yang fleksibel dan universal karena tidak hanya boleh mewujudkan Tuhan sebagaimana yang diinginkan orang Hindu, seperti yang paling agung, cantik, tampan, atau dengan wajah yang menyeramkan, sehingga orang Hindu dapat lebih mudah mendekatkan diri dengan Tuhan. Karena agama Hindu, lanskap spiritual dan budaya telah berkembang selama ribuan tahun.
Dalam artikel ini, kita akan mendalami sebuah konsep bernama "Brahma Widya" sebagai salah satu ajaran dari agama Hindu itu sendiri. "Brahma Widya" berasal dari bahasa Sanskerta memiliki arti yang sama dengan kata "Teologi". Secara etimologinya, "Brahma Widya" terdiri dari kata "Brahma" yang berarti Tuhan (God) dan "Widya" yang berarti pengetahuan (Knowledge).
Sementara dalam bahasa Yunani kata Teologi atau "Theologia", dibentuk dari kata "Theos" yang berarti tuhan dan "Logos" yang berarti wacana atau ilmu, sehingga teologi berarti wacana atau ilmu tentang tuhan. Dari etimologi tadi kita dapat disimpulkan bahwa Brahma Widya adalah suatu ilmu yang membahas mengenai kesejatian Tuhan dalam agama Hindu, yang mana kesejatian yang dimaksud mencakup segala aspek yang terkait dengan-Nya. Brahma Widya bisa dianggap sebagai ilmu dasar mengenai keagungan dan kesejatiaan segalanya mengenai Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Buku-buku suci Hindu seperti Weda, baik itu Weda Sruti, Smrti, Sila, Acara, dan Atmanastuti membantu kita memahami Ketuhanan. Semua pengetahuan tentang Agama Hindu berasal dari Weda, Kitab Suci Sruti dan Smrti, yang dianggap memuat sabda Tuhan yang diberikan kepada para Rsi atau Sapta Rsi, penerima Wahyu Tuhan pada masa awal Weda. Jadi, Weda adalah sumber dari ajaran Brahma Widya.
Kitab-kitab Veda Sruti, yang mencakup Mantra, Brahmana, dan Aranyaka, adalah sumber pertama yang mengungkapkan pengertian tentang Brahma Widya (Ketuhanan), dan berbagai aspeknya. Kitab-kitab Smrti, seperti Vedangga dan Upaveda, dan kitab Mantra, seperti Reg Veda, Sama Veda, Yajur Veda, dan Atharwa Veda, juga mengandung berbagai aspek ajaran Ketuhanan Hindu. Kitab-kitab agama dan sastra yang dianggap sebagai Veda kelima, termasuk Bhagavadgita, adalah sumber.
Memahami konsep Ketuhanan juga sangat penting, menurut beberapa kitab agama yang relevan, seperti Mahanirwana Tantra dan Jnana Siddhanta. Namun, dalam hal pemahaman yang paling komprehensif tentang Ketuhanan, kitab Brahma Sutra adalah kitab utama yang menguraikan pokok-pokok pemahaman tentang Tuhan atau Sang Hyang Widhi Wasa. Sementara itu, kitab Mahanirwana Tantra adalah kitab Tantra yang mendalami berbagai aspek sifat Tuhan Yang Esa dalam konteks penghayatan spiritual, dan dianggap sebagai pelajaran yang diberikan Tuhan melalui percakapan antara Dewa Siwa dan Dewi Parwati.
Dalam agama Hindu khususnya dalam ajaran Brahma Widya, terdapat berbagai model untuk menghayati dan menunjukkan rasa Bhakti kepada tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Berikut ini beberapa model penghayatan terhadap tuhan:
* Animisme
Keyakinan bahwa ada jiwa atau roh yang tidak terlihat yang ada di dunia ini. Dianggap sebagai wujud dari leluhur mereka yang terdahulu, roh dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan mereka. Oleh karena itu, setiap orang harus menghormati semua roh yang ada. Ini karena para roh dianggap selalu dapat menuntun, membimbing, dan mengarahkan keturunannya untuk menemukan kebahagiaan dalam hidup.
* Dinamisme
Kyakinan bahwa kekuatan gaib dapat mempengaruhi keberadaan manusia di tempat dan benda tertentu. Oleh karena itu, semua orang diminta untuk menghargai apa pun yang dijaga atau disucikan.
* Politheisme
Kepercayaan akan adanya banyak tuhan, dimana masing-masing tuhan memiliki sifat-sifat tersendiri. Dalam agama Hindu, kita mengenal-Nya sebagai para dewa dan dewi.
* Monotheisme
Keyakinan akan adanya satu Tuhan, keyakinan ini termasuk dalam dua kategori: monotheisme absolut dan non-absolut. Mereka sangat berbeda bertolak belakang satu sama lain.
* Pantheisme
Kepercayaan bahwa jiwa setiap makhluk akan kembali kepada tuhan pada akhirnya. Selain itu, tuhan dapat muncul dalam berbagai bentuk duniawi, seperti manusia, manusia setengah binatang, binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
* Henotheisme
Pandangan akan dewa yang banyak itu adalah tunggal adanya, dan yang tunggal itu adalah banyak adanya.
* Monoisme
Mengatakan bahwa tuhan adalah satu dan meliputi seluruh alam ini, dan bahwa tuhan juga adalah inti dan kesejatian dari semua yang ada.
*Atheisme
Berarti tidak bertuhan lagi atau tidak perlu mencari tuhan lagi karena seseorang telah menemukan tuhan.
Selain itu, terdapat mantra dalam konsep Brahma Widya yang berasal dari kitab Atharwa Weda. Kitab ini mengandung banyak mantra yang memiliki kekuatan spiritual yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan alam atau penyakit yang disebabkan oleh rasa iri hati manusia. Mantra-mantra Atharwa Weda ini dianggap sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Namun, karena kekuatan mereka yang luar biasa, terjemahan mantra-mantra ini sering dijaga agar tidak disalahgunakan oleh orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H