Mohon tunggu...
Gedang Kepok
Gedang Kepok Mohon Tunggu... -

Gedang Kepok adalah nama pena untuk penulis Kompasiana ini. Karena satu dan lain hal, identitas asli Gedang Kepok belum bisa diungkapkan di profil penulis. Gedang Kepok tertarik dengan banyak hal, mulai dari politik, budaya, dan humaniora. Semua tulisan akan diabdikan untuk kebebasan berpikir, kemanusiaan, dan demokrasi! Salam Kompasiana! God bless Indonesia!

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Enough is enough", Bapak Presiden!

29 April 2013   09:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:26 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepada Yth. Bapak President SBY,

Waktu bergerak begitu cepat dan waktu Bapak Presiden semakin singkat. Dalam waktu yang semakin singkat ini, perkenankan saya, salah satu dari sekian juta rakyat Indonesia, mengungkapkan uneg-uneg dan saran kepada Yang Mulia Presiden SBY, yang telah dipilih secara demokratis oleh sebagian besar rakyat Indonesia.

Pertama-tama, sebagai rakyat Indonesia sya tidak mengharapkan Bapak Presiden sempurna! Tidak sama sekali karena saya percaya setiap manusia membawa cacat dan celanya masing-masing. Namun demikian, dengan waktu yang masih tersisa sebelum Bapak underu diri, saya masih berharap SBY membuat sejarah bagi Indonesia. Saya masih berharap, SBY dikenang sebagai presiden yang berbuat untuk Indonesia.

Perkenankanlah saya mengajukan satu permintaan saja yang akan bisa memberikan landasan kuat bagi Indonesia di masa depan. Satu saja saja Bapak Presiden, dan permintaan itu ada di dalam tangan kekuasaaqn president Indonesia. Sekali lagi permintaan saya hanya satu: PERBAIKI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA!

Apakah permintaan saya ini terdengar berat Bapak SBY? Apakah kekuasaan Bapak sebagai Presiden Republik Indonesia yang dipilih secara demokratis tidak mampu memenuhi permintaan seorang rakyat jelata di Indonesia?

Bapak Presiden SBY Mulia:

Sekali lagi dan sekali lagi permintaan saya hanya satu. Biarkanlah masalah lain diselesaikan oleh presiden RI berikutnya karena saya rasa Bapak Presiden sudah cukup sibuk sebagai ketua partai dan musisi pencipta lagu dan terlebih masa jabatan presiden sudah hampir lewat! Mohon, permintaan seorang rakyat Indonesia yang tidak dikenal ini bisa Bapak pertimbangkan! Sekali lagi, REFORMASI KEPOLISIAN RI adalah satu-satunya jalan yang akan memberi fondasi bagi RI yang kuat dan RI yang sehat di masa depan.

Secara terang-terangan kepolisian RI telah dicoreng oleh berbagai peristiwa memalukan dari oknum-oknumnya! Sayang sekali Bapak Presiden, oknum-oknum di Kepolisian RI itu banyak sekali. Saya yakin Bapak Presiden sudah tahu mengenai hal ini! Sekali lagi oknum di kepolisian itu banyak sekali! Tanpa reformasi yang radikal, Kepolisian RI masih akan terus dikuasai "mafia" dan dimanfaatkan oleh berbagai tangan yang tidak bertanggung jawasb. Saya rasa Bapak Presiden lebih tahu mengenai hal ini, dan yang dipertaruhkan adalah masa depan RI. Lihat peristiwa Susno Duaji! Lihat perseteruan dengan KPK! Lihat video memalukan di Youtube! Enough is Enough, Bapak Presiden! Bangsa dan Rakyat Indonesia sudah sangat malu memiliki lembaga kepolisian yang kebanyakan OKNUM!

Apakah mereformasi Kepolisian RI begitu sulit bagi Bapak Presiden? Apakah Bapak Presiden sudah kehabisan ide untuk mereformasi Kepolisian RI? Tolong Bapak presiden katakan kepada rakyat, apa yang akan Bapak lakukan dengan Kepolisian RI di tahun-tahun terakhir masa jabatan Bapak Presiden! Berikan tindakan nyata yang telah dimpi-impikan seluruh rakyat Indonesia untuk memiliki lembaga kepolisiah yang bersih, dekat dengan rakyat dan cukup waras untuk menegakkan hukum dan menangkap koruptor dan penjahat! Saya pikir Bapak Presiden masih berbegang teguh pada pancasila, utamanya sila yang kedua "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab!" Dengan dasar ini, saya tahu Bapak Presiden punya kekuasaan besar untuk membuat sejarah bagi Indonesia.

Sekali lagi, Kepolisian RI butuh reformasi Bapak Presiden! Kalau seandainya Bapak Presiden mampu mengubah satu lembaga ini saja, Bapak Presiden SBY akan membuat sejarah dan dikenang sepanjang masa sebagai "BAPAK PENEGAK HUKUM! BAPAK REFORMASI POLRI! Dan tentu saja BAPAK DEMOKRASI.

Saya tidak minta Bapak presiden mengurus masalah ekonomi atau pun mengurus masalah pendidikan yang lebih ruwet! Karena waktu tinggal sebentar lagi, biarkan masalah ruwet-ruwet itu ke Presiden RI berikutnya! Saya hanya minta Bapak presiden fokus satu saja pada reformasi di Kepolisian Republik Indonesia! Saya, sebagai rakyat tahu Bapak Presiden mampu melakukannya! Hanya kemauan dan hati baja yang dibutuhkan dan seluruh kekuasaan ada di tangan Bapak!

Saya tidak tahu bagaimana caranya, tetapi rakyat Indonesia memimpikan polisi yang waras, profesional, bersih, dan tidak bisa dibeli! Ini harus dimulai dengan rekrutmen yang terbuka dan bersih dari segala cela! Coba Bapak Presiden tanya, berapa seorang calon polisi harus bayar untuk bisa diterima di akademi polisi? Coba Bapak tanya, berapa polisi harus bayar untuk menjalani pendidikan calon perwira!

Saya tahu, Bapak Presiden yang mulia tahu masalah-masalah ini! Membiarkannya adalah dosa! Tidak berbuat apa-apa adalah durhaka kepada bangsa dan negara!

Kalau Bapak Presiden mau mendengar usulan rakyat jelata, Bapak Presiden sudah seharusnya melakukan langkah-langkah radikal yang tidak biasa untuk mereformasi Kepolisian Republik Indonesia! Belajar dari perombakan kepolisian dari negara lain, sudah waktunya Bapak Presiden berani memotong dua atau tiga generasi perwira di Kepolisan RI!

Kalau Bapak Presiden masih punya hati, tak akan sia-sia pilihan rakyat saat memilih Bapak! Satu ini saja, Bapak Presiden akan dikenang sebagai Pahlawan Indonesia!

Yth Bapak Presiden SBY,

Kekuasaan ada di tangan Bapak! Tetapi waktu semakin mendesak! Mohon segera bertindak! Satu saja: ROMBAK TOTAL KEPOLISAN REPUBLIK INDONESIA dan rakyat akan sangat gembira!

Salam dari seorang rakyat tak dikenal dari 200 juta rakyat Indonesia yang mendambakan perubahan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun