Mohon tunggu...
KKN KOLABORATIF KELOMPOK 206
KKN KOLABORATIF KELOMPOK 206 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN KOLABORATIF KELOMPOK 206 JEMBER 2023

Difabel dalam mengembangkan potensi diri

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pekan Paralympic sebagai Ajang Unjuk Diri bagi Pelajar Difabel

2 November 2022   13:00 Diperbarui: 2 November 2022   16:36 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah itu dia langsung melakukan pemeriksaan di RS Soebandi dan hasilnya Adam memenuhi kriteria untuk mendaftar di Pekan Paralympic Pelajar Daerah. 

Sejak itu dia langsung melakukan latihan rutin setiap minggunya dengan harapan dia bisa menjadi juara dalam ajang tersebut. “Orang tua saya marah-marah saat saya dinyatakan cacat setelah jatuh dari pagar, sampai sekarang juga masih marah-marah menekan saya agar bisa menjadi juara di Paralympic bulan depan" tutur Adam saat wawancara.

Selain Adam, narasumber yang kami wawancarai adalah Amel. Amel merupakan siswi tuna wicara dan tuli di SLB Negeri Jember kelas VIII SMP. Tidak sedikit prestasi yang telah dia torehkan antara lain Juara 1 Tata Boga tingkat Kabupaten Jember, Juara 1 Tata Boga tingkat Provinsi Jawa Timur, dan Juara 1 dalam ajang Kejurkab 2 kategori badminton. 

Amel rutin berlatih badminton di GOR Argopuro setiap minggunya di hari senin, selasa, dan kamis bersama Adam. Mereka dilatih oleh Bapak Fathur Rozy yang berasal dari PBSI. 

Dia sangat bersamangat dalam persiapan Pekan Paralympic Pelajar Daerah karena dia ingin membuat bangga kedua orang tuanya. “Amel seneng kalau latihan semua orangnya baik, tapi suka capek kalau selesai latihan tangan sama kakinya sakit, tapi Amel tetep semangat biar orang tua amel bangga. Amel juga pengen dapet piala sama uang nanti uangnya Amel kasih ke orangtua” tutupnya.

Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh Adam dan Amel seperti latihan mingguan mengindikasikan adanya tingkah laku yang terjadi di masa sekarang akan menimbulkan akibat di masa yang akan datang seperti yang telah dinarasikan oleh George Ritzer. 

Menurut George Ritzer, dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Ilmu Pengetahuan dan Berparadigma Ganda mengatakan bahwa pada paradigma perilaku sosial yakni Teori Behavioral Sosiologi dijelaskan konsep dasar dari teori ini adalah “reinforcement” yang diartikan sebagai reward. Bahwa tingkah laku yang dilakukan oleh subjek saat ini akan menimbulkan perulangan tingkah laku karena adanya reward setelah terjadinya tingkah laku tersebut.

Dalam hal ini, perulangan tingkah laku yang dimaksudkan dapat dilihat pada Amel yang memiliki potensi dalam bidang tata boga. Setelah Amel berusaha dan berhasil mendapatkan juara 1 tingkat kabupaten maka kemudian dia akan mencoba untuk mengikuti lomba-lomba lainnya karena dia ingin mendapatkan reward berupa pengakuan dari masyarakat bahwa meskipun dia seorang difabel dia mampu berprestasi dan mengembangkan potensi yang dia miliki. 

Tidak jauh berbeda dengan Adam, meskipun dia belum pernah mendapatkan juara tetapi dia tidak pernah berhenti untuk terus mencoba dan berlatih agar mendapatkan juara dan pengakuan dari masyarakat.

Penulis:

Gecinda Jellyanitricia 200910302149 

Anisa Wulandari 200910302154 

Ahmad Fauzi Abdillah 200910302070

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun