Mohon tunggu...
Geby Carmenitha
Geby Carmenitha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Dunia Fast Fashion

9 Oktober 2024   21:51 Diperbarui: 9 Oktober 2024   21:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dunia Fast Fashion: Antara Tren Cepat dan Dampak Lingkungan

Fast fashion adalah istilah yang menggambarkan industri mode yang berfokus pada produksi pakaian secara cepat dan murah untuk memenuhi permintaan konsumen akan tren terbaru. Di era digital, di mana media sosial mempengaruhi gaya hidup dan tren fesyen berubah dengan cepat, fast fashion telah berkembang pesat dan menjadi salah satu sektor terbesar dalam industri pakaian.

apa itu fast fashion?

fast fashion mengacu pada proses produksi yang cepat dan efisien, yang memungkinkan merek-merek fesyen global seperti zara, h&m, dan forever 21 untuk merilis koleksi pakaian baru dalam waktu yang sangat singkat, sering kali hanya beberapa minggu setelah tren muncul di panggung catwalk atau di media sosial. model bisnis ini bertujuan untuk memberikan aksesibilitas dan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen, sehingga mereka dapat mengikuti tren tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

proses produksi

di balik kecepatan distribusi, fast fashion didukung oleh rantai pasokan yang sangat terintegrasi. desain pakaian dapat langsung diproduksi dalam skala besar, dengan bahan yang biasanya lebih murah seperti poliester atau katun kualitas rendah. penggunaan teknologi canggih dalam desain dan produksi, serta outsourcing ke negara-negara dengan biaya tenaga kerja yang rendah seperti bangladesh, vietnam, dan cina, memungkinkan harga jual yang sangat murah.

daya tarik fast fashion

  1. harga terjangkau: fast fashion membuat tren mode yang sebelumnya hanya dapat diakses oleh kalangan atas, menjadi dapat dijangkau oleh konsumen umum. pakaian yang stylish namun murah menjadi pilihan banyak orang, terutama generasi muda.
  2. tren cepat: dalam budaya yang didorong oleh media sosial, tren datang dan pergi dengan sangat cepat. fast fashion menawarkan cara bagi konsumen untuk mengikuti tren tanpa harus menginvestasikan uang yang banyak pada pakaian yang mungkin hanya akan digunakan selama beberapa bulan.
  3. varian produk beragam: setiap musim, bahkan setiap bulan, merek-merek fast fashion merilis koleksi baru yang menawarkan pilihan gaya yang beragam.

dampak lingkungan dan sosial

walaupun fast fashion menawarkan berbagai keuntungan dari sisi konsumen, model bisnis ini memiliki dampak lingkungan dan sosial yang signifikan.

  1. pencemaran lingkungan: industri tekstil merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. bahan-bahan sintetis seperti poliester membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, sehingga limbah dari pakaian fast fashion sering kali berakhir di tempat pembuangan sampah. selain itu, proses pewarnaan dan finishing tekstil sering kali menggunakan bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari air dan tanah.
  2. penggunaan sumber daya: produksi pakaian membutuhkan air yang sangat banyak, terutama dalam proses pewarnaan dan pemrosesan bahan baku seperti kapas. sebagai contoh, dibutuhkan sekitar 2.700 liter air untuk membuat satu kaos katun---jumlah yang setara dengan konsumsi air seseorang selama lebih dari dua tahun.
  3. eksploitasi tenaga kerja: banyak dari pakaian fast fashion diproduksi di negara berkembang dengan upah tenaga kerja yang sangat rendah dan kondisi kerja yang tidak aman. laporan sering kali mengungkap praktik-praktik tidak manusiawi di pabrik-pabrik tersebut, termasuk upah yang tidak layak, jam kerja yang berlebihan, hingga kondisi lingkungan kerja yang buruk.
  4. budaya konsumsi berlebihan: model fast fashion mendorong konsumerisme yang berlebihan. pakaian dibeli dan digunakan hanya untuk waktu singkat sebelum dibuang. hal ini menciptakan lingkaran konsumsi yang tidak berkelanjutan, di mana produk dibeli bukan berdasarkan kebutuhan tetapi hanya untuk mengikuti tren sesaat.

masa depan fast fashion

saat ini, banyak aktivis lingkungan dan konsumen yang mulai menyadari dampak negatif dari fast fashion. munculnya gerakan "slow fashion" yang mengutamakan kualitas, keberlanjutan, dan etika dalam produksi pakaian menjadi tantangan bagi model fast fashion. merek-merek besar juga mulai merespons dengan meluncurkan koleksi yang lebih ramah lingkungan dan mengadopsi praktik produksi yang lebih berkelanjutan.

namun, perubahan besar masih diperlukan untuk mengatasi dampak negatif dari industri ini. konsumen perlu didorong untuk lebih bijaksana dalam membeli pakaian, dengan memperhatikan kualitas dan daya tahan produk serta mempertimbangkan faktor lingkungan dan etika dalam memilih merek pakaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun