Melihat potret pernikahan kita, aku jadi rinduh tentang kisah kasih yang pernah ada.
Bukannya dulu kita pernah se iya dan sekata, tanpa harus melukai dan sendiri.
Engkau menyetujuinya dalam buku kecil itu, yang kini telah Lusu dan bahkan perlahan mulai koyak.
Kisah kita pun engkau nodai dengan tindakan dan perkataan  yang keji dan menyayat hati.
Kini aku sadar bahwa aku belum pantas untuk mendampingi mu, dan kenangan kita biar kusimpan dalam album kenangan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI