Kata orang sumba itu: baiklah kalau begitu.
Sekali lagi sang suami berkata: nenek tidak boleh kemana-mana lagi ke tempat lain. Nenek sudah saya pandang sebagai kaka dan anda harus memandang saya sebagai adik.
 Jadi itulah sebabnya orang sumba tinggal di tanah wau. Atas alasan inilah tanah wau menjadi kepunyaan orang sumba, karena diberi orang komodo.
Sesudah itu masuklah orang lain. Seorang yang datang dari pegunngan manggarai. Namanya orang welak. Orang itu masuk melaui teluk liang. Ketika mau mendarat karamlah perahunya. Perahu itu terpeca di wangka wereq lalu ia berjalan kaki. Dalam perjalanan ia berjumpa dengan orang komodo.
Kata orang modo: bagaimana anda sampai di tempat ini?
 jawabnya: saya datang dengan perahu tapi perahu saya karam dan kini sudah pecah.
Kata orang komodo: jika demikian janganlah kamu pulang ke tanah manggarai. Tinggalah di tanah ini?
 Orang welak itu menjawab: baiklah. Jadi desa ini akan dibagi menjadi dua, sebelahnya milik orang manggarai dan sebelahnya milik orang komodo.
Sesudah itu masuklah lagi orang ambon memreka masuk melalui tanjung kuni . setelah mendarat di tanjung kinu mereka berjalan kaki hingga sampai ke liang. Samapi di liang mereka berjumpa dengan orang komodo.
Kata orang komodo: janganlah kalian pulang tinggalah bersama kami sebagai kawan. Sejak itu daerah liang di berikan kepada orang ambon. Sesudah itu masuklah orang kapu. Mereka medarat dari sabita (bitaq). Di sabita mereka berjumpa dengan orang komodo.
 Kata orang komodo: kapan kamu datang?