Mohon tunggu...
Gabriella Gebby
Gabriella Gebby Mohon Tunggu... -

Komunikasi Strategis 2015 - Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Riset Penelitian Pengolahan Limbah Sampah Rumah Tangga

3 Desember 2017   21:49 Diperbarui: 3 Desember 2017   22:31 14831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Komunikasi lingkungan sendiri berasal dari kata komunikasi dan lingkungan, artinya ada gabungan antara komunikasi dan lingkungan. Komunikasi dalam arti ini adalah sebuah proses dalam pemberian pesan kepada orang atau khalayak yang dituju. Dan pesan tersebut tentunya memiliki maksud dan tujuan, oleh karena itu dalam pengertian ini tujuan dan maksud yang diinginkan adalah secara umum untuk pelestarian lingkungan. Namun tidak hanya sekedar pelestarian saja tetapi juga pemilihan cara dan pesan yang tepat dan efektif dalam mengkomunikasikan tentang lingkungan dan pelestariannya. Ditambah komunikasi lingkungan ini bermaksud meningkatkan kesadaran orang tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya, secara tidak langsung membuat orang menjadi lebih peka terhadap sekitarnya.

            Lingkup kajian komunikasi lingkugan sangatlah luas yaitu melingkupi : pemberitaan media,  metode penetapan partisipasi publik, komunikasi resiko, penyelesaian konflik lingkungan, pemasaran yang bertemakan penghijauan hingga gambaran alam dalam kebudayaan yang populer. Sedangkan dalam pembelajaran komunikasi lingkungan dibagi menjadi delapan bagian yaitu: retorika dan wacana lingkungan, media dan jurnalisme lingkungan, partisipasi publik dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan lingkungan, kampanye pemasaran dan kampanye pembelaan, kolaborasi lingkungan dan resolusi konflik, komunikasi resiko, representasi alam dalam budaya populer dan pemasaran hijau.

            Kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menunjukkan laju degradasi lingkungan lebih cepat daripada laju pemulihan,  yaitu dua setengah kali lipat. Kondisi ini,  memberikan gambaran ke depan, tantangan penanganan bencana makin berat. Willem Rampangilei Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan, pertumbuhan penduduk, urbanisasi, laju pembangunan dan ketidakseimbangan tata ruang, adalah faktor-faktor pendorong bencana. Perlu kesadaran berbagai pihak baik masyarakat, pemerintah dan swasta (http://www.mongabay.co.id)

            Dari banyaknya persoalan tentang lingkungan tentu pemilihan efektif harus diterapkan dari proses komunikasi lingkungan. Setidaknya adanya kampanye bukan hanya salah satu cara yang digunakan untuk menyadarkan khalayak saja namun bisa melalui media yang sekarang sudah jauh banyak diminati dan digunakan oleh masyarakat zaman sekarang. Selain itu terhadap persoalan perspektif bisa dimulai dengan pendidikan sejak usia dini sehingga dari kecil orang sudah mengenal pentingnya lingkungan, sehingga ketika ia dewasa dia menjadi lebih paham dan sadar akan lingkungan sekitarnya. Yang nantinya juga bisa menjadi objek kajian mereka yang tertarik akan isu lingkungan dan mulai melakukan penelitian demi penyelesaian persoalan yang mungkin kedepannya akan muncul dan dihadapi.

            Dari latar belakang permasalahan akibat bencana alam, manusia juga memiliki andil dalam menimbulkan bencana tersebut. Bisa kita lihat dari bencana alam berupa banjir akibat sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga. Sampah-sampah tersebut dapat menghalangi aliran air di selokan, terutama saat musim hujan di mana intensitas air hujan sangat tinggi. Tidak hanya itu, sampah yang menumpuk juga mampu memperburuk keadaan dan kualitas lingkungan di masyarakat sehingga dapat menimbulkan penyakit.

            Melihat keadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa sampah merupakan konsekuensi dari berbagai aktivitas yang dilakukan manusia. Volume sampah yang merupakan hasil pembuangan rumah tangga semakin bertambah seiring dengan makin tinggi aktivitas yang dilakukan dan bertambahnya kebutuhan masyarakat yang semakin modern. Sampah dapat dikategorikan berdasarkan berbagai jenis, tergantung material yang  dikonsumsi. Sampah menjadi isu lingkungan yang  besar terutama apabila pengelolaan sampah tidak dilakukan secara benar maka akan berdampak buruk bagi lingkungan.

            Sampah yang tidak terurai dengan baik akan berdampak buruk bagi lingkungan, terutama sampah jenis anorganik (plastik, kertas, logam, dsb) akan menimbulkan masalah baru seperti banjir, pencemaran lingkungan, wabah penyakit, hingga citra buruk dari masyarakat Tambak Bayan tersebut. Selama ini banyak di temukan komponen sampah yang terbuang, baik di TPS maupun di TPA didominasi oleh sampah rumah tangga.

            Kebersihan dan kesehatan lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah dan masyarakat sama-sama memiliki peranan penting, sehingga dibutuhkan sinergitas yang baik untuk mengatasi permasalahan ini. Dari hal tersebut maka diperlukan sebuah penyuluhan mengenai dampak buruk dari sampah. Selain itu perlu juga ditekankan bahwa sampah mampu menjadi sebuah peluang usaha apabila diolah dengan baik.

            Untuk mengkampanyekan bahwa sampah adalah berkah maka perlu sebuah perubahan sikap dari masyarakat. Dari sini peneliti akan mengkampanyekan dampak buruk dari sampah apabila dibuang tidak pada tempatnya. Kemudian yang terpenting, peneliti juga berusaha menyampaikan kepada masyarakat bahwa sampah mampu diolah menjadi sebuah kerajinan tangan yang mampu mendatangkan pemasukan bagi masyarakat. Olahan berupa karpet dari bungkus minuman plastik, kemudian tas tangan dari bungkus plastik juga mampu diolah menjadi sebuah kerajinan yang mampu mendatangkan manfaat dan penghasilan bagi masyarakat.

            Dalam mewujudkan itu semua, maka peneliti melakukan sebuah kampanye dan penyuluhan di daerah Tambakbayan, khususnya pada RT 07/RW 03 di mana banyak warga di sana belum sadar akan bahaya dari sampah. Selain itu juga banyak warga yang belum sadar akan sisi positif dari sampah apabila sudah diolah. Oleh sebab itu, peneliti berusaha menyampaikan informasi penting tersebut kepada masyarakat Tambakbayan melalui kampanye dan penyuluhan.

1.2 Rumusan Masalah

            Bagaimana aktivitas dan perilaku mengenai sampah dalam rangka pengolahan limbah sampah rumah tangga oleh masyarakat Tambak Bayan RT 07/RW 03 Yogyakarta?

1.3 Tujuan Penelitian

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari kampanye ini adalah :

Untuk memberikan pengetahuan tentang dampak buruk dari limbah sampah apabila dibuang begitu saja. Kemudian tujuan yang lain adalah untuk memberikan informasi mengenai cara pengolahan limbah sampah rumah tangga kepada masyarakat Tambak Bayan RT 07/RW 03 Yogyakarta.

Untuk merubah dan membangun kesadaran masyarakat Tambak Bayan RT 07/RW 03, agar mampu menjaga lingkungan dari bahaya sampah dan sadar akan kegunaan dari sampah jika dikelola dengan baik.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Dalam penelitian ini, diharapkan dapat mengembangkan kajian studi Ilmu Komunikasi terkait praktik kampanye sosial khususnya dalam ranah Komunikasi Lingkungan dan Kesehatan terutama dalam strategi kampanye sosial membangun kesadaran masyarakat mengelola sampah dengan baik.

Manfaat Praktis

Melalui hal-hal yang dirumuskan dalam penelitian tersebut, maka diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaaat bagi peneliti berikutnya agar dapat mempelajari dan membahas secara lebih mendalam mengenai cara mengolah limbah sampah rumah tangga oleh masyarakat Tambak Bayan RT 07/RW 03 Yogyakarta.

1.5 Sasaran kampanye

           Kampanye pengelolaan limbah sampah rumah tangga ini memiliki sasaran yaitu : Masyarakat Tambak Bayan tepatnya RT 07/RW 03. Dimana dalam hal ini masyarakat Tambak Bayan memiliki pengetahuan akan kebersihan lingkungan sekitarnya dan kesadaran terhadap limbah sampah yang semakin banyak. Selain itu alasan memilih sasaran ini dikarenakan adanya keterlibatan langsung atau bersinggungan langsung kelompok dengan masyarakat Tambak Bayan RT 07/RW 03 yang membuat kampanye lebih mudah terealisasikan. Sarana yang digunakan dalam pencapaian kampanye ini adalah dengan penyuluhan serta media berupa poster, dan diharapkan dengan kedua sarana itu masyarakat Tambak Bayan RT 07/RW 03 akan semakin memahami akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga bagi mereka.

1.6Media Kampanye

            Pemilihan media kampanye telah disesuaikan dengan kebutuhan yang sebagaimana dibutuhkan oleh sasaran kampanye yaitu masyarakat Tambak Bayan RT 07/RW 03. Hal ini bisa diketahui dari survei dan dialog langsung dengan ketua RT dan RW yang mengharapkan adanya komunikasi secara langsung yang juga itu berdampak lebih efektif dibanding dengan komunikasi yang tidak tatap muka atau tidak langsung. Adapun media kampanye yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

  • Penyuluhan

Penyuluhan akan pengelolaan dari limbah rumah tangga akan dilakukan dengan persetujuan dari warga. Karena dengan adanya persetujuan atau kesepakatan artinya mereka setuju dan mendukung program kampanye. Penyuluhan ini berisi tentang bagaimana cara pengelolaan limbah rumah tangga yang baik dan benar. Dimana dengan pengelolaan yang baik dan benar maka akan berdampak positif kepada masyarakat sendiri. Jadi dalam penyuluhan ini juga bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar mampu mengelola sampah menjadi sebuah kerajinan atau cinderamata yang memiliki nilai jual dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu dengan program ini maka masyarakat juga diajak untuk menjaga lingkungannya agar terhindar       dari bencana dan rusaknya lingkungan.

  • Poster

Poster dipilih sebagai sarana yang efektif untuk diterapkan pada sasaran kampanye, ini terlihat dari spanduk-spanduk yang ada pada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih. Dan dari spanduk tersebut memberikan hasil yang positif dari warga yaitu lingkungan terlihat lebih bersih. Ukuran kertas yang digunakan dalam pembuatan poster ini adalah A2. Serta pesan-pesan yang termuat dalam poster ini berisi tentang pengelolaan limbah rumah tangga yang baik dan benar ditambah dengan dampak positif yang muncul akibat pengelolaan limbah rumah tangga yang baik dan benar. 

Dan tidak lupa diberikan pula tahapan-tahapan atau langkah-langkah atau cara-cara pengelolaan limbah rumah tangga yang baik dan benar. Finalnya poster ini akan ditempel pada titik atau area tempat sekitaran daerah Tambak Bayan yang sering atau mudah dilihat oleh masyarakat, sehingga pesan yang disampaikan lebih tersampaikan dengan efektif. Selain ditempel namun poster juga akan dibagikan melalui media sosial seperti Line dan Instagram dengan harapan anak-anak muda yang berada di daerah Tambak Bayan juga ikut mendukung keberhasilan program ini.

  • Youtube

Dengan menggunakan media Youtube, maka kampanye komunikasi kesehatan lingkungan akan lebih efektif. Dengan mengupload sebuah video mengenai cara mengelola sampah menjadi sebuah karya maka hal tersebut secara tidak langsung akan memberikan wawasan yang baru terhadap masyarakat Tambak Bayan RT 07/RW 03. Dalam media Youtube ini juga digunakan hashtag #kampanyekomunikasilingkungan dengan tujuan menarik minat masyarakat secara luas.

  • Instagram

Dengan menggunakan akun Instagram @ciptakaryasampahkita diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat bahwa sampah mampu  menjadi sebuah karya yang dapat menghasilkan sebuah keuntungan. Juga diharapkan mampu menarik anak-anak muda di Tambak Bayan agar sejak dini mampu menjadikan sampah sebagai sebuah karya. Dalam Instagram tersebut juga akan diupload berbagai jenis hasil karya yang berasal dari olahan sampah.

  • Twitter

Dengan menggunakan akun twitter @Ciptakaryasampah diharapkan masyarakat mampu memfollow akun tersebut dan mengetahui informasi bahwa sampah menjadi sebuah karya yang dapat menghasilkan sebuah keuntungan. Dalam akunini juga nantinya akan diupload berbagai informasi dan hasil karya yang berasal dari olahan sampah.

1.7Kerangka Teori

           Komunikasi lingkungan adalah sebuah upaya yang berusaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat merespon secara tepat terhadap sinyal lingkungan yang relevan dengan kesejahteraan baik peradaban manusia maupun sistem biologis alami. (Cox, (Nature's Crisis Disciplines), 2007). Pengertian komunikasi lingkungan juga dapat dibedakan menjadi 2 arti, yaitu pertama komunikasi lingkungan  bersifat pragmatis artinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara mengedukasi,memperingatkan dan juga mempersuasi untuk dapat memecahkan permasalahan yang ada di lingkungan.

            Selanjutnya adalah komunikasi lingkungan konstitutif yang lebih mengarah pada bagaimana kita dapat memaknai alam. Maksudnya adalah dengan menggunakan persepsi yang ada memunculkan dua arti yang salah satunya berupa kebenaran dari realita yang ada berkaitan dengan lingkungan. Maka sehingga terkadang orang mengerti tentang alam namun tidak memaknainya dengan benar. Ada 2 inti konsep mengenai komunikasi lingkungan dan public, yaitu:

Pentingnya komunikasi manusia dalam membentuk persepsi lingkungan dan hubungan kita dengan lingkungan artinya komunikasi seperti fungsinya yaitu untuk mempengaruhi, dalam pembahasan ini pentingnya komunikasi adalah mempengaruhi atau mempersuasi orang untuk menjaga lingkungannya supaya kelak rantai kehidupan dan ekosistem dapat terjaga dengan baik.

Peran ruang publik dalam mediasi atau negosiasi antara suara-suara yang berbeda yang berusaha mempengaruhi keputusan dan lingkungan. Peran ruang publik dalam hal ini seperti kelompok kelompok pemerhati lingkungan menjadi salah satu aspek agar dapat mempengaruhi orang untuk terlibat dalam menjaga lingkungan.

1.8Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual merupakan sekumpulan konsep-konsep yang digunakan dalam menjalankan dan mendukung keberhasilan penelitian.

Konsep 3R

Sampah sering dianggap sebagai benda yang tidak berguna yang secara ekonomis merupakan komoditas yang bernilai negatif karena untuk menanganinya diperlukan biaya yang relatif besar. Menurut Azwar (1990) sampah adalah bagian yang tidk terpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan konsumsi dan produksi manusia dan umumnya bersifat padat.

Murtadho (1988) membedakan sampah atas sampah organik yang mudah lapuk dan sampah anorganik yang tidak mudah lapuk. Sampah organik meliputi limbah padat  semi basah berupa bahan-bahan organik yang umumnya berasal dari pertanian. Sampah ini mempunyai sifat mudah terurai oleh mikroorganisma dan mudah membusuk karena mempunyai rantai karbon yang pendek. Sampah anorganik adalah sampah padat bersifat kering dan sulit terurai karena memiliki rantai karbon yang panjang dan komplek seperti kaca, besi, plastik, dan sebagainya.

Pendekatan yang biasanya dilakukan dalam menyelesaikan masalah persampahan adalah pendekatan yang konvesional yang bersifat pasif dan instruksional dengan lebih menekankan kepada penananganan dan pengelolaan sampah yang dibuang. Kebijakan pengelolaan sampah lebih menekankan kepada bagaimana sampah dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke suatu tempat karena dianggap sebagai barang sisa yang sudah ada tidak ada manfaatnya.

Mengenai konsep 3R, Sadoko (1993) mengemukakan sebagai berikut:

Reduce

Mengurangi volume sampah. Kegiatan ini disebut juga tindakan pencegahan sampah, dilakukan dengan cara mengkonsumsi barang lebih sedikit dan tidak banyak menggunakan kemasan.

Reuse

Menggunakan barang kembali yang telah dipakai tanpa melalui proses pengubahan. Barang yang tidak dapat digunakan lagi dapat disumbangkan kepada orang lain atau menjualnya.

Recycle

Mendaur ulang barang yang tidak terpakai dengan melalui suatu proses, misalnya kertas daur ulang yang diperoleh dari kertas-kertas bekas, botol plastik, dan lain-lain. Proses daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.

BABII

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

2.1Deskripsi umum Masyarakat Tambak Bayan RT 07/RW 03

           Padukuhan Tambak Bayan terletak di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Padukuhan tambak Bayan memiliki luas wilayah sebesar 62,201 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 4.857 orang dengan jumlah penduduk laki-laki 2.125 orang dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 2.705 orang. Adapun batas-batasnya meliputi: Sebelah utara: Selokan Mataram, Sebelah Selatan: Jl. Laksda Adisucipto, Sebelah Barat: Dusun Ngentak dan Dusun Kledokan, Sebelah Timur: Sungai Tambakbayan. Jarak dari Padukuhan Tambakbayan ke kecamatan Depok kurang lebih 3 kilometer.

            Kegiatan masyarakat yang masih aktif sampai saat ini adalah arisan Ibu-Ibu PKK dan Posyandu yang terdiri dari 25 Rukun Tetangga dan 05 Rukun Warga Ketua RW 85.01 terdiri dari: Ketua RT 01, Ketua RT 02, Ketua RT 03, Ketua RT 16, Ketua RT 21, Ketua RW 85.02, Ketua RT 04, Ketua RT 05, Ketua RT 07, Ketua RT 15, Ketua RT 22. Ketua RW 85.03 terdiri dari: Ketua RT 06, Ketua RT 09, Ketua RT 14, Ketua RT 17, Ketua RT 23. Ketua RW 85.04 terdiri dari: Ketua RT 08, Ketua RT 11, Ketua RT 12, Ketua RT 13, Ketua RT 24. Ketua RW 85.05 terdiri dari: Ketua RT 10, Ketua RT 18, Ketua RT 19, Ketua RT 20, Ketua RT 25. Ketua PKK Karang Taruna terdiri dari: RT 04, RT 05, RT 07 RT 15 dan RT 22. Tingkat pendidikan cenderung rendah SD-SMP dan secara umum bekerja sebagai petani.

BABIII

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

            Dalam penelitian ini digunakan metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan karakteristik-karakteristik: (a) Bersifat subjektif, (b) Teknik pengumpulan data melalui cara terbuka yaitu wawancara mendalam, (c) penelitian kualitatif lebih kepada deskripsi konsep. Kerangka dimulai dengan pokok-pook fenomena (berupa fakta) yang dilakukan oleh peneliti. Kemudian, mengemukakan asumsi-asumsi politik dan literatur yang dipakai untuk membahas berbagai temuan dari fenomena yang diteliti. Berbagai data yang didapat dibahas dan diasumsikan kedalam simpulan-simpulan tertentu.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan teknik wawancara dan teknik pengumpulan data sekunder dengan menggunakan teknik observasi. Teknik tersebut digunakan agar fenomena yang diteliti dapat dimaknai secara baik dan tepat apabila peneliti langsung berinteraksi dengan subjek penelitian dan lokasi terjadi fenomena yang diteliti.

(1) Primer

Teknik pengumpulan data primer menggunakan teknik wawancara. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini merupakan wawancara mendalam yang berhubungan dengan fokus fenomena yang diteliti untuk mendapatkan data yang sesuai dengan situasi yang terjadi di lokasi penelitian.

(2) Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder menggunakan teknik observasi. Teknik observasi merupakan pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean perilaku dan suasana sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Fungsi dari teknik observasi adalah untuk menjelaskan dan merinci fenomena yang diteliti. Teknik observasi digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan dan pengalaman langsung saat berinteraksi dengan subjek penelitian di lokasi tempat fenomena diteliti.

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati aktivitas-aktivitas subjek penelitian, interaksi antar subjek penelitian, situasi sosial serta karakteristik fisik yang terjadi di lokasi penelitian. Langkah yang dilakukan dalam teknik observasi mengamati subjek dengan melihat situasi sosial yang terjadi, kemudian mulai menyempitkan data dan melakukan observasi terfokus pada data-data tertentu, lalu data observasi diseleksi untuk mengambil kesimpulan dan terus melakukan observasi sampai akhir pengumpulan data.

BAB IV

PEMBAHASAN

           

4.1 Temuan Data

            Dari penyuluhan yang dilakukan peneliti dapat ditemukan bahwa masyarakat di Tambakbayan RT 07/RW 03 masih banyak yang belum paham mengenai pengelolaan sampah. Selain itu masyarakat juga belum sadar untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga menyumbat aliran air di selokan dan menyebabkan banjir walaupun tidak parah. Kemudian dari hasil di lapangan ada masyarakat yang membuang sampahnya ke sawah di sekitar Tambakbayan.

            Namun tidak semua data yang ditemukan hasilnya buruk, tetapi juga masih banyak warga yang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Terlihat ketika dimusim penghujan, warga mulai bisa melihat kondisi yang terjadi ketika hujan yaitu banyak genangan air. Artinya ada sesuatu yang salah pada drainase daerah mereka, dan mereka sadar bahwa salah satu penyebabnya yaitu banyaknya sampah yang terbuang secara sembarangan. Oleh karena itu ada sebagian warga yang mulai memahami pentingnya kebersihan sampah dan mulai menerapkannya pada anak-anak mereka. Seperti mengajari membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan yang pada akhirnya juga untuk kebersihan lingkungan mereka.

            Sedangkan dari proses pengolahaan sampahnya masyarakat Tambak Bayan RT 07/RW 03 mengaku masih kurang teredukasi dalam hal pengolahan. Yang sebenarnya mereka ingin sekali memanfaatkan sampah sebagai penunjang kebutuhan mereka, namun karena kurangnya pengetahuan tentang bagaimana cara yang tepat dalam melakukan proses pengolahan menjadi salah satu penghambat mereka dalam upaya pengolahan sampah.

            Data yang ditemukan juga mengetahui bahwa sebelumnya ada program yang dinamakan bank sampah yang artinya itu merupakan program untuk mengumpulkan sampah pada satu tempat sehingga warga akan lebih mudah dalam menempatkan lokasi sampah mereka. Di mana juga ketika kelompok mulai mencari keberadaan tempat pembuangan sampah itu agak sulit, oleh karena itu salah satu penyebab warga memilih membuang sampah di tempat yang bukan tempat sampah dikarenakan kurangnya fasilitas tempat sampah di area mereka.

4.2 Pembahasan

            Dalam kehidupan ini terdiri dari banyak aspek, dimana setiap aspek itu saling berputar-putar dan saling mempengaruhi satu aspek dengan aspek lainnya. Tidak lain juga dengan aspek lingkungan, di zaman yang semakin modern ini banyak manusia yang kurang memperhatikan lingkungan alam sekitarnya. Namun justru lebih mengutamakan teknologi dalam perkembangan di setiap abadnya. Ini menjadi salah penting dikarenakan ada beberapa anggapan bahwa manusia jauh muncul setelah alam yang menjadi lingkungan manusia. Hal itu menjadi aneh ketika lingkungan alam yang menjadi pendukung keberadaan manusia justru sekarang mulai tidak diperhatikan manusia, memang miris adanya tapi ini benar-benar terjadi.

            Dengan adanya terjadinya fenomena tersebut banyak kampaye lingkungan yang dijalankan baik dari komunitas-komunitas pendukung lingkunga hingga pemerintah, tetapi bagaimana hal ini bisa berhasil jika tidak semua kelompok mendukung jalannya kampanye tentang linkungan. Dari lingkungan kecil Tambak Bayan RT 07/RW 03 terlihat bahwa ternyata lingkungan masih kurang diperhatikan. Namun juga cara-cara terbaik dalam menjaga lingkungan seperti hal yang umum jelas seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak akan muncul bencara seperti banjir dan sebagainya. Tetapi bagaimana ketika sesuatu yang dianggap tidak berguna justru menjadi salah satu karya yang menguntungkan bagi manusia dan juga untuk keberadaan lingkungan alam sekitar.

            Karya dalam hal ini merupakan sebuah hasil atau temuan dari sebuah proses, dalam program kampanye CIPTA KARYA SAMPAH KITA tidak hanya mendukung gerakan kampanye lingkungan namun juga secara tidak langsung melakukan sebuah solusi dalam penanganan aspek lingkungan sekarang ini. Dari cermin kehidupan masyarakat Tambak Bayan tepatnya RT 07/RW 03 ternyata ada juga masyarakat yang memiliki pemikiran yang cerdas dalam kaitannya dengan sampah. Yaitu dengan mengolah kembali sampah sebagai benda yang berguna bagi kebutuhan mereka sehari-hari. Artinya masyarakat sudah semakin pintar dalam menemukan solusi tentang adanya permasalahan lingkungan. Dari karya pengolahan sampah itu sangat berdampak positif bagi masyarakat itu pula, seperti contohnya ketika sampah diolah menjadi sebuah tas misalnya, tas juga merupakan sebuah benda yang berguna bagi kehidupan manusia yaitu untuk memudahkan ketika membawa barang yang jumlahnya tidak sedikit. Ini bermakna baik kerena dengan hal itu penggunaan sampah akan lebih sedikit dan tentunya pengolahan ini berdampak positif bagi lingkungan kedepannya, serta dari aspek ekonomi juga bisa dimanfaatkan. Seperti hasil karya dari pengolahan sampah di jual kembali dengan tujuan agar dana yang didapatkan bisa dialokasikan ke kebutuhan lainnya.  Berbagai faktor sebenarnya bisa dimanfaatkan baik kecil atau besar tergantung manusianya. Ketika manusia mulai tanggap tentang linkungan maka selain berguna bagi mereka juga tentu berguna bagi orang banyak.

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

            Dari pembahasan tentang proses pengelolaan sampah di daerah Tambak Bayan RT 07/RW 03 dapat dilihat bahwa ternyata masyarakat memiliki pengetahuan tentang pengelolaan sampah. Namun masyarakat yang di maksud tidak berarti menyeluruh melainkan hanya sebagian, ini menjadi perhatian agar pentingnya adanya pengelolaan sampah dikarenakan masyarakat berpendapat bahwa masih adanya kekurangan pengetahuan tentang cara pengelolaan sampah. Sehingga masyarakat merasa mereka kurang bisa memaksimalkan sampah yang ada disekitar mereka. Dengan adanya proses pengelolaan ini juga merupakan salah satu cara dalam menanggapi permasalahan lingkungan yang ada khususnya terhadap sampah. Program yang dikampanyekan diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara mengelola sampah dengan efektif. Di sisi lain juga diharapkan agar penggunaan sampah bisa diminimkan penggunaannya sehingga problematika sampah bisa sedikit dicukur dari permasalahan sosial dan lingkungan yang ada di dunia manusia. Terutama juga sebagai salah satu cara tanggung jawab manusia akibat sebagai pengguna dan penyebab munculnya sampah.

5.2 Saran

            Berdasarkan kampanye yang sudah dilakukan maka peneliti memiliki saran kepada masyarakat Tambakbayan RT 07/ RW 03 berupa :

  • Perlu dibentuk sebuah komunitas pecinta lingkungan di Tambakbayan. Tujuan dari komunitas ini bias terdiri dari warga dan mahasiswa UAJY. Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan dan meningkatkan kesadaran akan bahaya sampah.
  • Perlu adanya sebuah sanggar karya di masyarakat Tambakbayan dengan tujuan sebagai tempat berkumpul warga dalam mengelola sampah menjadi sebuah cipta karya yang mampu mendatangkan penghasilan.
  • Harus adanya sebuah tempat yang dijadikan sebagai tempat berjualan barang-barang olahan warga yang berasal dari sampah atau barang bekas. Hal ini secara tidak langusng akan menggugah semangat warga untuk mengelola sampah di Tambakbayan.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Bacaan:

Azwar, A. (1990). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Murtadho, D dan Said, E.G. (1988). Penanganan Pemanfaatan Limbah Padat. Jakarta: Sarana Perkasan.

Sadoko, Isono. (1993). Usaha daur ulang dan produksi Kompos. Centre for Policy and Implementatio Studies (CPIS), Makalah seminar Nasional Peningkatan Usaha Daur Ulang dan Pembinaan Pemulung di Indonesia, Jakarta.

Jurnal:

Robert, Fox. 2007. Environmental Communication.

Online:

http://www.mongabay.co.id/2017/03/02/kajian-bnpb-kerusakan-lingkungan-lebih-cepat-daripada-pemulihan/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun