Mohon tunggu...
Gabriella Gebby
Gabriella Gebby Mohon Tunggu... -

Komunikasi Strategis 2015 - Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melihat ke Masa Depan, Strategi Desain Pesan Kesehatan

1 Desember 2017   17:26 Diperbarui: 1 Desember 2017   17:48 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebagian besar teori komunikasi kesehatan berfokus pada rangsangan yang memicu motivasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang dipengaruhi oleh penilaian individu terhadap lingkungan dan sumber daya. Rangsangan dalam komunikasi kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran audiens terhadap pesan yang ingin disampaikan. Dibutuhkan adanya motivasi dalam menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. 

Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan suatu hal, dalam konteks ini untuk memahami suatu pesan bagi seseorang dibutuhkan kekuatan dari motivasi. Sebuah pesan dapat mempengaruhi sebuah tindakan, sikap, perilaku, pengetahuan, dan niat seseorang. Hal ini juga tergambar bagi penyampaian pesan dalam bentuk kampanye. Pesan komunikasi dalam kampanye dapat bermakna positif maupun negatif bagi masing-masing individu. Pesan komunikasi kesehatan memiliki empat kategori,yaitu:

1.Stimuli

Seorang komunikator harus memperhatikan siapa target sasaran yang dituju dan pesan apa yang akan disampaikan. Pesan yang disampaikan harus efektif dan mudah dipahami agar dapat diingat oleh audiens. Hal lain yang perlu diperhatikan oleh komunikator yang membahas pesan kesehatan antara lain keterbatasan media, isi pesan yang bersaing dengan komunikator lain, serta berbagai sumber daya. Isyarat dibutuhkan dalam penyampaian pesan komunikasi kesehatan. Isyaray berperan sebagai fitur pesan yang secara tidak langsung meminta individu untuk memperhatikan pesan. 

Konunikator pesan kesehatan harus menciptakan kognisi yang mengarah pada meningkatnya motivasi dengan memilih fitur pesan tersebut, seperti kejelasan, pengulangan, dan penempatan pesan di media massa. Isyarat dibedakan menjadi isyarat internal dan isyarat eksternal. Seorang komunikator pesan kesehatan akan melihat isyarat yang akan dirancang melalui isyarat internal yang berasal dari diri individu dan isyarat eksternal yang berasal dari lingkungan sekitar individu. 

Contoh dari isyarat internal adalah seorang perokok aktif akan menyadari dampak buruk dari merokok dengan mengalami batuk yang berlebihan, sedangkan isyarat eksternanya adalah pesan yang terkandung pada bungkus rokok misalnya gambar gigi yang rapuh atau tenggorokan yang rusak.

2.Variabel Motivasi

Rangsangan dibutuhkan untuk memproses sebuah pesan apakah makna dari pesan tersebut akan dilakukan atau tidak. Ada pesan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran atau pengetahuan tanpa mempromosikan tindakan, dalam konteks ini berfokus pada pesan kesehatan yang tujuannya adalah untuk mengubah perilaku. Pesan yang memotivasi dapat drancang melaui ancaman dan rasa takut. Contohnya adalah pesan pada kemasan rokok dengan gambar yang menakutkan seperti gambar tenggorokan yang rusak dengan tulisan "merokok membunuhmu". Tanpa disadari ada sebuah pesan yang dirancang untuk merangsang ancaman dan rasa takut bagi seorang perokok.

3. Penilaian Sumber Daya dan Lingkungan

Ketika individu melakukan penilaian terhadap sumber daya dan lingkungan yang ada, berarti mereka mencoba unuk melihat ancaman yang akan terjadi dan cara mencegah ancaman tersebut. Seorang komunikator pesan kesehatan akan menunjukkan ancaman yang sebenarnya merupakan taktik untuk mempromosikan tindakan apa yang seharusnya dilakukan. Hal tersebut dianggap efektif karena langsung bersinggungan dengan keyakinan yang dimiliki tiap individu. Keyakinan dapat dibagi menjadi:

a. Response Efficacy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun