Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Duka Rumah Maya

9 Januari 2018   09:47 Diperbarui: 9 Januari 2018   11:54 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan hujan lagi
jatuh dari bibir cangkir
sebuah cangkir kopi
yang kian dingin
sepi juga masih.

Kudapati kau di selasar rumah maya
ketika senja beranjak
kau duduk di sana dengan sepi yang hampir menelanmu

Setelah sekian kutunggu
mengintipmu dari balik tirai jendela saban hari.
Kau telah tiada.

Dan kembali kudapati kau
pada dua hari lainnya
dalam selembar kabar
yang tertulis pada dinding rumah mayamu.

Belasungkawa meluruskan jalanmu dalam deras hujan air mata
serta banyak stiker duka terselip di sisi kanan rumah abadimu.

Kau telah gugur
pada usia subur.

Beristirahat dalam damai_

Malang, 22:32
8/1/2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun